Dinginnya udara senja yang basah menusuk hingga ke tulang.
Dua hari lagi akan genap seminggu kerongkongan ini belum dilewati sesuatu selain ludah.
Musim hujan kali ini selalu diiringi dengan badai yang membuat jalanan di depan rumahku menjadi tergenang.
Dulu sebelum hampir banjir seperti sekarang, kalau hujan begini aku paling suka keluyuran membiarkan badan ini kuyup meskipun saat balik nanti aku dimarahi oleh ayah.
Itulah hiburanku satu-satunya sejak aku ditinggal kakakku entah kemana.
Kami bertiga selalu jalan bersama-sama hingga 5 tahun lalu tiba-tiba ia menghilang begitu saja tanpa kabar.
Pikiranku tentangnya sore ini seketika buyar karena aroma daging babi panggang buatan bibi di sebelah.
Tetangga sebelah rumahku ini memang doyan sekali masak untuk suami dan anak tunggalnya. Setiap hari selalu saja ada menu baru yang dibuatnya.
Pernah suatu hari ia memberi aku dan kakakku pure kentang untuk makan siang. Itu adalah pertama kalinya aku tahu kentang bisa diolah sedemikian lezatnya.
Wangi daging di hawa yang dingin ini membuat perutku semakin bergemuruh.