Mohon tunggu...
Tommy Daniel Sijabat
Tommy Daniel Sijabat Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa Teknik Mesin\r\nProgram Study Teknik Konversi Enegi\r\nYang ingin kerja di Pertamina\r\n\r\nYang gak nyangka masuk Teknik Mesin, tapi dari SMP suka bidang kesastraan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

II MUSA 20:12 Ingkon pasangaponmu natorasmu, asa leleng ho mangolu di tano, na nilehon ni Jahowa Debatam tu ho

19 September 2011   13:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amrin mencatat semuanya apa yang Timbul inginkan harus disebutkan di artikel itu. Tentunya bagi wartawan parsarune bulu seperti Amrin, semuanya sah-sah saja. Semua bisa diatur asal ada ongkosnya. “Hepeng do mangatur negara on”, begitu prinsipnya. Hal itulah yang selalu membuatnya bertentangan dengan Almarhum Albert Situmorang seorang Wartawan senior Harian SIB dan Kompas.

Setelah mereka selesai membuat draft tulisan, Amrin berpamitan, tentunya setelah menerima selembar cek yang nominalnya mampu membuat Amrin menahan napas.

“Bah…ai godang ma on Tulang….” , kata Amrin berbasa basi seolah kaget yang diterimanya terlalu banyak, tetapi langsung memasukkan ke kantong bajunya sebelum Timbul meminta kembali.

“Ah… ai ho nian bere… sadia ma i… molo jago do suratanmi hutambai pe muse…”, Timbul merasa enteng memberi uang sebanyak itu, dan berjanji akan menambah lagi untuk memastikan bahwa missinya menaruh berita tersampaikan.

“Adong ulaonmu bodari Bere..? molo aha asa dongani Tulang marmitu”, Timbul minta kepastian apa ada pekerjaan Amirin nanti malam, agar bisa diajak menemaninya minum minum.

“Bah… ai anggo Tulang do manogihon sadihari pe siap do iba…”. Amrin menyatakan kesediaannya dengan mata berbinar.

Siapa yang tak mau pergi bersenang senang dengan konglomerat, pergi ke High Class Club, VIP member, dikelilingi wanita wanita cantik….

“Ise nasongon au… tombus na marjalang i…” Siapa yang bisa seperti saya… perantauanku berhasil, kata hati Amrin.

Dia mengingat beberapa waktu lalu, Timbul mengajaknya menemani bermain judi di Hotel Grand Hyatt Batam, di basementnya ada Casino terselubung, yang hanya orang orang tertentu yang dapat masuk kedalamnya, bahkan peraturan Sutanto pun tak berlaku disana.

Siapa yang tak mengenal Timbul di daerah Nagoya, pusat segala hiburan di pulau Batam, tempat Night Club dan segala macamnya, tempat mengumpulnya Cukong Cukong Singapore berburu ABG.

Timbul memang suka bermain judi, sambil dikelilingi oleh wanita wanita cantik, bahkan ahir-ahir ini seleranya pun meningkat, dia hanya ingin ditemani oleh wanita wanita bule. Kebanyakan dari daerah pecahan Rusia seperti Uzbekistan. Bagi Timbul, negara asal tidak masalah yang penting bule.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun