Mohon tunggu...
Tommy Daniel Sijabat
Tommy Daniel Sijabat Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa Teknik Mesin\r\nProgram Study Teknik Konversi Enegi\r\nYang ingin kerja di Pertamina\r\n\r\nYang gak nyangka masuk Teknik Mesin, tapi dari SMP suka bidang kesastraan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

II MUSA 20:12 Ingkon pasangaponmu natorasmu, asa leleng ho mangolu di tano, na nilehon ni Jahowa Debatam tu ho

19 September 2011   13:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:49 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Bah… boasa pola pittor lao ibana… tu dia ninna tujuanna…?” (Wah… kenapa dia langsung pergi… kemana katanya tujuannya) Ompu ni Jonggara bertanya, dia merasa sedikit was was.

“Ai ima da Tulang, ala na nidok ni Tulangi naung tilaha ni Tulang ibana, gabe palungunhu rohana ninna, alai ibana pe dang diboto tu dia tujuanna Tulang” (itula paman karena paman mengatakan dia dianggap sudah mati… dia merasa sangat sedih, tetapi diapun tidak tau hendak pergi kemana), Marlon menerangkan.

Mulai hari itu Timbul menghilang bak ditelan bumi, tidak ada satu orang pun yang tau kemana dia pergi. Baru setelah tiga puluh tahun kemudian ada orang yang bercerita kalau Timbul ada di Batam dan menjadi orang yang sangat sukses, seorang pengusaha terkenal, export import dari Singapura. Ada sebagian orang mengatakan kalau Timbul adalah parsimokkel kelas kakap dan punya kapal sendiri.

Namun semua itu tak dapat mengurangi kesedihan Ompu ni Jonggara, karena dia belum melihat bagaimana wajah anak nya yang telah lama tidak kembali, bahkan suratpun tidak ada sama sekali.

Ada orang yang mengabarkan bahwa Timbul sudah menikah dan punya anak. Seharusnya dia tidak lagi dipanggil Ompu “ni” Jonggara. Harusnya dia dipanggil Ompu…, sesuai nama anak Timbul. (kalau cucu dari anak perempuan pakai “ni” di tengah tengah misal Ompu ni Radot, Ompu ni Sahat, kalau dari anak laki laki hanya nama misalnya Ompu Lambok, Ompu Jogal).

Ompu ni Jonggara sudah berpuluh kali menyampaikan pesan dan surat melalui orang orang Balige yang pulang dari Batam, tetapi tak ada kabar balasan. Dia sangat ingin menemui anaknya itu. Ingin menyampaikan penyesalannya, ingin membelai wajahnya, ingin memeluknya dan juga ingin memeluk cucu panggoarannya. Tetapi apa daya, dia sudah sakit sakitan, tak punya cukup uang untuk ongkos, sementara dua orang putrinya pun hidup pas-pasan sebagai buruh tani.

Nai Jonggara tinggal di Silaen, menjadi petani, sementara sawah yang dikelolanyapun milik orang lain, bukan miliknya. Nai Lambok tinggal di Gasaribu, juga buruh tani, sambil berdagang ikan Jahir di pasar Sirongit, itupun tidak setiap hari karena akhir-akhir ini ikan mujahirpun seolah mogok makan sehingga kurus kering kurang vitamin.

Dia tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada dua orang putrinya itu, perasaannya hanya diungkapkan dengan mangandung menangis sambil memeluk makam istrinya yang ada dibelakang rumahnya, hampir setiap hari.

“Bah gabe tangis ho Oppung ala ni lagu i…” (Wah kakek menjadi menangis karena lagu itu) Boru Sianipar kembali menyadarkannya dari lamunan.

“Ima da… gabe huingot si Timbul… ai tung na adong do nuaeng di ae jolma na asing songon lagu on ?, ate ito…” (ya itulah saya jadi teringat si Timbul… apakah mungkin ada orang lain yang mengalami seperti isi lagu ini?) Ompu Jonggara menyahut sambil menghapus air matanya.

“Martangiang ma ho Ompung… pos roham mulak doi…” (berdoalah kakek… percayalah dia akan pulang) Boru Sianipar berusaha menenangkan, walaupun hatinya tak yakin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun