Mohon tunggu...
Daniel EkaSaputra
Daniel EkaSaputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA di Magelang

saya adalah bagian dari masyarakat -------------------------------------- saya adalah individu yang penuh dengan cerita ----------------------------------------------------------------- ada banyak cerita ------------------ semuanya benar-benar bisa menjadi ceria ---------------------------------------------------------- tetapi tidak semuanya adalah candu -----------------------------------------------.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi adalah Jalan Menuju Solusi

10 September 2022   16:10 Diperbarui: 10 September 2022   16:15 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Mengembangkan budaya literasi adalah investasi yang mumpuni untuk kemajuan bangsa ini di masa yang akan datang. Dunia yang semakin kompleks dan kreatif maka masalah yang muncul juga akan semakin kompleks dan kreatif. Kita harus siap untuk itu dengan memperkuat literasi.

 

Di era digital ini, banyak orang merasa keberatan untuk membawa buku. Banyak orang lebih memilih gadget daripada buku. Menurut survei Alavara Research Center, Maret 2022, generasi Z dan generasi milenial adalah pecandu internet. Sebanyak 20 persen generasi Z dan 13,7 persen generasi milenial mengakses internet pada kisaran 7-10 jam per hari.[6] Maka solusi dari masalah ini adalah pengembangan sebuah cara baru. Digitalisasi perpustakaan ini dapat menjadi sebuah solusi yang efektif. 

 

Digitalisasi layanan perpustakaan digital memiliki beberapa kelebihan. dibandingkan menyediakan lemari buku fisik di ruang publik. Risiko buku hilang tidak akan terjadi. Selain itu digitalisasi memudahkan kaum muda yang lebih melek digital untuk mengakses buku bacaan.[7] 

 

Perpustakaan digital memang sudah dibelakukan di beberapa tempat, seperti DKI dan lainnya. Namun, diperlukan juga peran dan kesadaran dari masyarakat juga. Kesadaran itu dapat ditumbuhkan dari lingkungan keluraga dan dari lingkungan pendidikan. Kurikulum Merdeka Belajar agaknya juga turut memperkuat karakter pelajar untuk menjadi pribadi literatif dengan membaca buku dan membaca pengalaman langsung di lapangan. Apapun kurikulumnya budaya literasi tidak boleh kendor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun