Mohon tunggu...
Burdani Dani
Burdani Dani Mohon Tunggu... Insinyur - Sastra Mengubah Dunia

Saya senang membaca, saya juga berusaha menuliskan sesuatu yang berguna bagi orang. Boleh jadi menjadikannya hiburan atau penggugah inspirasi bagi orang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Elegi Cinta di Bayang Covid-19

27 Maret 2020   13:12 Diperbarui: 29 Maret 2020   02:26 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya aku sudah tahu hal itu nek, aku sudah memahami posisi Jaka saat itu. Bukannya Ara tidak mau menerima Jaka kembali tapi waktunya mungkin yang terlalu cepat. Baru seminggu yang lalu Rani meninggal karena infeksi COVID-19. Keluarga Rani masih dalam suasana berkabung, air mata belum kering di pelupuk mata ibu dan bapaknya Rani."

"Nenek faham Ara.....toh kalian tidak akan langsung menikah kan ? Kalian hanya membutuhkan menyusun komitmen kembali dan merencanakan harinya untuk melangsungkan pernikahan kalian. Ini mungkin sudah menjadi takdir Alloh SWT bahwa kalian memang berjodoh. Jodoh tak akan kemana, bila sudah waktunya maka pasti disatukan oleh Alloh SWT."

***

Pukul 01.00 dini hari, jubbah malam kian gelap menyisakan kesunyian, saat Malaikat turun ke Bumi mendengarkan doa-doa dari orang yang sedang bersedih dan memohon petunjuk pada Alloh SWT. Pada sujud terakhir Ara berdoa singkat, semoga Alloh SWT membukakan solusi terbaik bagi mereka.

Bukan perkara mudah melupakan sakitnya hati 1 tahun yang lalu, hingga ia memutuskan untuk pergi ke Balanda menyibukkan diri di Biro Arsitek pamannya Arabella. Minggu pertama ia bekerja sering tak sengaja bulir air matanya jatuh di lembar kerja Siteplan atau ia lupa pulang ke rumah dengan tak membawa kembali tas kerja dan mantelnya.

Semua terasa seperti kehilangan semangat dan separuh hatinya. Ia memahami keadaan tapi sulit menerimanya. Arabella pun takut jika Jaka lama kelamaan akan mencintai Rani yang sudah menjadi istri sahnya itu.

Hingga suatu pagi 3 hari yang lalu Arabella membaca WA dari Nenek, Rani meninggal sebagai korban COVID-19 di Bandung. Nenek memintanya segera pulang ke Indonesia.

Handphone Arabella bergetar berbunyi halus, "Siapa malam-malam begini.....?"

Ada pesan WA tapi tak ada namanya, hanya deretan angka yang belum ia kenal. Foto profilnya pun tak ada. "Assalamualaikum....akang yang sok tahu dari dulu ini, pasti mengira Ara belum tidur ya ?"

"Alhamdulillah kamu sudah di Lembang kembali ?"

"Besok-besok kita main lagi ke Teropong Boscha seperti dulu.....hahaha ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun