Mohon tunggu...
Danendra Raditya Ramiro
Danendra Raditya Ramiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai perkenalkan nama saya Danendra Raditya Ramiro

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

7 Lingkungan Kota Surabaya

3 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   22:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

EKONOMI

Letak Kota Surabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai salah satu hub penting bagi kegiatan perdagangan di Asia Tenggara. Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis di daerah Jawa Timur dan Indonesia bagian timur. Sebagai salah satu pusat perdagangan, Surabaya tidak hanya menjadi pusat perdagangan bagi wilayah Jawa Timur, namun juga memfasilitasi wilayah-wilayah di sebagian timur Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Pulau Sulawesi, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Papua. Surabaya dan kawasan sekitarnya merupakan kawasan yang paling pesat pembangunan ekonominya di Jawa Timur dan salah satu yang paling maju di Indonesia.

Kondisi ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2024 menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup positif dengan fokus pembangunan yang menyeluruh. Berikut adalah beberapa poin penting:

1. Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Unggulan

  • Surabaya terus memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi di Jawa Timur dengan dominasi sektor jasa yang menyerap 76,13% tenaga kerja, diikuti sektor manufaktur (23,38%). Sektor pertanian hanya mencakup 0,49%, menggarisbawahi peran minimnya dalam struktur ekonomi kota.
  • Angka pengangguran di Surabaya berhasil turun ke 4,91% pada Agustus 2024, dibandingkan dengan 6,76% pada tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan pemulihan ekonomi dan peningkatan partisipasi angkatan kerja.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

  • APBD Surabaya tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp10,9 triliun, dengan prioritas pada bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Masing-masing sektor mendapatkan alokasi signifikan, seperti pendidikan dan kesehatan yang masing-masing menerima 21% dari total anggaran.
  • Upaya pengentasan kemiskinan juga menjadi fokus, dengan target menurunkan angka kemiskinan di bawah 2% pada tahun 2024, melalui program padat karya dan pemberdayaan masyarakat.

3. Pembangunan Infrastruktur

  • Beberapa proyek strategis meliputi pembangunan rumah sakit baru, underpass, dan peningkatan fasilitas di wilayah padat penduduk. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung daya saing ekonomi.

4. Peluang dan Tantangan

  • Dengan pertumbuhan partisipasi angkatan kerja yang mencapai 70,49% pada 2024, Surabaya terus mendorong sektor formal sebagai pendorong utama ekonomi, meskipun masih menghadapi tantangan dari segmen tenaga kerja informal yang mendominasi sekitar 38% populasi kerja.

Kombinasi kebijakan anggaran, proyek infrastruktur strategis, dan reformasi sosial-ekonomi menunjukkan bahwa Surabaya memiliki landasan yang kuat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonominya pada 2024. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan percepatan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebelum akhir tahun 2024. Percepatan peningkatan PAD ini dilakukan karena belum maksimal 100 persen.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan, capaian PAD Kota Surabaya saat ini baru sekitar 80 persen lebih. Maka dari itu, dalam waktu satu bulan mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan percepatan. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya pada tahun 2023 adalah sebesar Rp5,77 triliun.

KONDISI SOSIAL

Pemerintah Kota Surabaya akan memfokuskan kinerja tahun 2024 untuk mengurangi angka kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan nonmakanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Kota Surabaya pada Maret 2024 adalah sebesar Rp 742.678 per kapita per bulan. Dibandingkan Maret 2023, Garis Kemiskinan bertambah sebesar Rp 24.308 per kapita per bulan. Garis kemiskinan per rumah tangga adalah gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk sejumlah rata- rata anggota rumah tangga miskin dalam memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin. Jumlah rata-rata anggota rumah tangga miskin di Kota Surabaya tahun 2024 adalah 5,66 orang, maka secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2024 untuk Kota Surabaya sebesar Rp 4.203.900 per rumah tangga per bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun