Mohon tunggu...
Danendra Raditya Ramiro
Danendra Raditya Ramiro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hai perkenalkan nama saya Danendra Raditya Ramiro

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

7 Lingkungan Kota Surabaya

3 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   22:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Secara demografi Menurut data dari Badan Pusat Statistik,jumlah penduduk Kota Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai sekitar 2.880.284 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Surabaya pada tahun 2021 adalah sekitar 8.612 jiwa per kilometer persegi. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kota Surabaya pada tahun 2020-2021 adalah 0,28 persen. Kota Surabaya didominasi oleh penduduk yang beragama Islam, yaitu 85,35 persen sedangkan sebesar 14,65 persen adalah penduduk beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu dan lainnya.

Berdasarkan pekerjaan, penduduk Kota Surabaya cenderung tersebar di seluruh jenis pekerjaan. Dari 101 jenis pekerjaan, karyawan swasta merupakan jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh penduduk, yakni sebesar 28,14 persen. Posisi kedua ditempati oleh belum/tidak bekerja sebesar 25,22 persen dan di posisi ketiga adalah mengurus rumah tangga sebesar 18,68 persen.

KONDISI POLITIK

Kondisi politik di Kota Surabaya, seperti halnya di kota-kota besar lainnya di Indonesia, mencerminkan dinamika hubungan antara pemerintah daerah, partai politik, dan masyarakat. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai beberapa aspek utama kondisi politik di Surabaya:

1. Kepemimpinan Lokal

  • Wali Kota dan Wakil Wali Kota: Surabaya dipimpin oleh wali kota dan wakil wali kota yang dipilih melalui pemilihan langsung. Pemimpin ini berperan dalam mengelola kebijakan publik, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya. Saat ini, Surabaya menjadi salah satu kota dengan tingkat pembangunan yang relatif maju berkat kebijakan pemimpin sebelumnya yang progresif.
  • Surabaya pernah terkenal dengan kepemimpinan Tri Rismaharini (2010-2020), yang membawa reputasi positif dalam tata kelola lingkungan dan urbanisasi. Gaya kepemimpinannya yang proaktif menjadi contoh bagi banyak daerah lain di Indonesia.

2. Dominasi Partai Politik

  • Surabaya adalah salah satu basis kuat PDI Perjuangan di Jawa Timur. Hal ini tercermin dari konsistensi kemenangan PDI-P dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif di tingkat kota.
  • Selain PDI-P, partai lain seperti PKB, Gerindra, dan Golkar juga memiliki pengaruh dalam dinamika politik lokal, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

3. Peran DPRD Kota Surabaya

  • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya memiliki peran penting dalam pengawasan, legislasi, dan anggaran. Komposisi DPRD mencerminkan kekuatan partai-partai politik di kota ini.
  • Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara eksekutif (wali kota) dan legislatif (DPRD) di Surabaya relatif harmonis, meskipun sesekali terjadi perbedaan pandangan, terutama dalam penyusunan anggaran atau kebijakan strategis.

4. Isu-isu Politik Lokal

  • Pembangunan dan Infrastruktur: Salah satu isu utama dalam politik Surabaya adalah keberlanjutan pembangunan kota, seperti pengelolaan lalu lintas, perumahan, dan ruang publik. Kebijakan seperti pengelolaan sampah dan pembangunan taman kota sering menjadi perdebatan politik.
  • Transparansi dan Antikorupsi: Meskipun tidak ada kasus besar yang mencuat dalam beberapa tahun terakhir, isu transparansi anggaran dan tata kelola tetap menjadi perhatian warga.
  • Pengaruh Pemilu Nasional: Dinamika politik nasional sering memengaruhi Surabaya, mengingat kota ini adalah pusat ekonomi dan politik di Jawa Timur.

5. Partisipasi Masyarakat

  • Warga Surabaya dikenal memiliki tingkat partisipasi politik yang tinggi, baik dalam pemilu maupun dalam proses pengambilan keputusan publik, seperti musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
  • Surabaya juga memiliki banyak komunitas masyarakat sipil yang aktif memperjuangkan isu-isu lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

6. Tantangan Politik

  • Urbanisasi dan Kepadatan Penduduk: Dengan populasi yang terus bertambah, tantangan bagi pemimpin lokal adalah menjaga kualitas layanan publik sambil mengatasi masalah kemacetan dan pemukiman kumuh.Politik Identitas: Seperti di banyak kota lain di Indonesia, politik identitas kadang-kadang muncul dalam kampanye pemilu, meskipun tidak terlalu dominan di Surabaya.

Secara keseluruhan, politik di Surabaya mencerminkan perpaduan antara dinamika lokal dan nasional, dengan fokus pada pembangunan kota yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun