Memasuki tahun 2022.
Penyebaran Covid19 mulai melandai. Suasana tenang mulai terasa di berbagai belahan dunia. Namun tetap waspada Covid19. Termasuk di Arab Saudi.
Ada kabar gembira dari kerajaan Arab Saudi yang secara resmi mengumumkan penyelenggaraan haji tahun 1443 H/2022M. Itu artinya pelaksanaan ibadah haji mulai dibuka kembali.
Dalam berita itu disebutkan, pelaksanaan haji tahun 2022 akan diberlakukan ketentuan hanya diperuntukkan bagi mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan telah menerima vaksinasi Covid19 secara lengkap yang disetujui oleh kementerian kesehatan Arab Saudi.
Keputusan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tentu bisa dimaklumi, karena musim haji 2022 masih dalam masa pandemi Covid19, dan kelompok usia 65 tahun ke atas, termasuk dalam kategori risiko tinggi.
Kabar gembira itu bukan untuk Libo, mengingat usia Libo sudah 62 tahun. Artinya jika sesuai dengan perkiraan keberangkatan pada tahun 2027, ia sudah berusia 67 tahun. Jika ketentuan dari Kerajaan Arab Saudi itu masih tetap berlaku, sudah pasti Libo tidak akan bisa berangkat haji ke tanah suci.
Bagaimana pun ketentuan dari Arab Saudi sebagai penyelenggara haji seluruh dunia, dan berapa pun kuota yang diberikan, tentu Indonesia harus mematuhi ketentuan itu.
“Ya sudah kami pasrah saja. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.” Ucap Libo perlahan, menunjukkan kesedihannya yang amat dalam.
“Haji itu panggilan illahi. Jika sudah berikhtiar, selanjutnya kita berdoa dan menunggu panggilan itu. Tinggal berserah diri pada ketentuanNya. Tidak mengapa kami tidak jadi berangkat ibadah haji ke tanah suci. Boleh jadi belum waktunya Allah mengundang kami mengunjungi rumahNya.” Lanjut Libo.
Semangat Libo tidak kendor untuk memperoleh pahala haji. Ia berusaha mencari jalan lain yang terbaik baginya.
Dari seorang ustazd di sekitar tempat tinggalnya, Libo memperoleh pencerahan, jika seandainya memang belum rejeki Libo untuk bisa melaksanakan ibadah haji, setidaknya ia bisa memperoleh pahala berhaji, yaitu dengan melaksanakan shalat suruq.
Semangat Libo yang sebelumnya meredup, menyala kembali. Libo dan istri melaksanakan saran ustadz tersebut.
Ia dengan tekun melaksanakan shalat sunat suruq, di akhir waktu subuh, agar bisa memperoleh nilai ibadah seperti haji dan umrah. Sambil terus tidak henti-hentinya ia berharap, suatu saat Allah SWT berkenan mengundangnya ke Bailullah.
***
Juni 2023.
Bulat matahari masih belum sempurna di ufuk timur.
Hari itu, tujuh hari sebelum keberangkatan haji tahun 2023.
Kloter terakhir.