Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Carilah pada Malam Ganjil

10 April 2023   17:10 Diperbarui: 10 April 2023   17:12 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdiam di Masjid | Foto: Dandung N. (Dok. pribadi)

Di sana telah berdiri sebuah tiang besar, pada tiang itu Syam'un diikat. Kedua telinganya, mata, lidah, kedua bibirnya, dan kedua tangan dan kakinya mereka potong. Orang-orang kafir seluruhnya berkumpul dalam rumah pembantaian itu.

Kemudian Syam'un menerima ilham dari Allah Ta'ala, "Perlakuan apa yang kamu inginkan dari-Ku terhadap mereka?" 

“Berilah hamba kekuatan, agar dapat aku patahkan tiang istana ini, lalu merobohi mereka." Jawab Syam'un.

Allah memberi kekuatan kepada Syam'un, maka dia gerakkan badannya mematahkan tiang besar itu, menimpalah atap istana itu atas mereka. Mereka mati semua, termasuk istri Syam'un sendiri. Allah menyelamatkan Syam'un dari mereka, lalu mengembalikan kepadanya semua anggota tubuhnya.

Sesudah peristiwa itu, Syam'un masih terus beribadah kepada Allah selama seribu bulan lagi, dan malam hari dia tetap shalat dan siangnya berpuasa, hingga akhimya syahid di jalan Allah.

Setelah mendengarkan kisah itu, para sahabat Nabi SAW menangis. Kata mereka, "Ya Rasul Allah, tahukah Anda pahalanya ?"

“Aku tidak tahu,” jawab Nabi SAW. Atas perintah Allah Ta'ala malaikat Jibril as. turun dengan membawa surat Al-Qadar ini, seraya Allah SWT berfirman: "Hai Muhammad, Aku beri kamu beserta umatmu malam Qadar yang beribadah pada malam itu lebih utama daripada beribadah selama tujuh puluh ribu bulan."

Sementara itu, ada pula sebagian ulama yang mengatakan Allah Ta'ala berfirman, "Hai Muhammad, (shalat) dua rakaat pada malam Qadar adalah lebih baik bagimu dan bagi umatnu daripada memukulkan pedang selama seribu bulan pada masa-masa Bani Israel.” (Sunaniyah)

Dan ada pula yang mengatakan, bahwa sebab turunnya Surat ini ialah bahwa manakala menjelang wafat Nabi SAW. dan telah dekat saat perpisahannya meninggalkan umatnya, Rasulullah menangis sedih, seraya sabdanya, ”Apabila aku telah keluar dari dunia, maka siapakah gerangan yang akan menyampaikan salam Allah atas umatku." 

Hati Nabi SAW sangat sedih. Maka Allah SWT menghibur hatinya dengan firman-Nya:

"Turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun