Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Salju Bulan Januari di Tokyo

25 Januari 2018   12:55 Diperbarui: 25 Januari 2018   18:54 3115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepur saat salju turun (Dokumentasi Pribadi)

Di era Edo, tentu belum ada yang namanya pemanas ruangan (heater), apalagi sarung tangan dan sepatu anti selip untuk digunakan di jalan yang licin karena salju.

Jadi, bagaimana masyarakat pada zaman itu menghadapi musim dingin yang tentunya juga banyak turun salju?

Pada Zaman Edo, ternyata bertepatan dengan zaman "es kecil", di mana suhu udaranya tentu lebih "dingin" dari sekarang.

Bahkan dalam cerita-cerita horor yang dikarang oleh Koizumi Yakumo, karakter Yuki Onna (Perempuan Salju) dikarang berdasarkan situasi yang ada di daerah Oume (daerah Tokyo Barat) di mana waktu musim dingin, salju tebal menyelimuti daerah ini. Di situ digambarkan bagaimana "ganas"nya dingin pada saat itu, yang bisa menyebabkan munculnya Yuki Onna dan menghantui penduduk di sana.

Catatan mengenai salju pada Zaman Edo bisa ditemui pada lukisan Ukiyo-e maupun di kepustakaan yang ditulis pada zaman itu.

Dalam lukisan Ukiyo-e, misalnya kita bisa lihat pada karya Ukiyo-e-shi (pelukis ukiyo-e) terkenal yang bernama Utagawa Hiroshige, di mana dia melukis suasana turun salju di daerah Nihonbashi (daerah ini masih ada sampai sekarang).

Kalau dalam kepustakaan, tercatat bahwa sungai Sumidagawa (yang terkenal karena setiap musim panas ada festival kembang api yang meriah) pernah beku. Hal yang tidak pernah terjadi lagi setelah zaman Edo sampai sekarang.

Lalu dikatakan bahwa salju pernah menumpuk setebal 2 meter di daerah Shinagawa. Shinagawa sekarang sebagai pusat bisnis dengan banyaknya perkantoran dan gedung tinggi, populasinya sangat padat terutama di siang hari. Ditambah dengan dibangunnya stasiun untuk berhentinya kereta cepat Shinkansen (selain Stasiun Tokyo) beberapa tahun yang lalu, menambah populasi orang yang datang dan pergi ke Shinagawa.

Tentunya tidak akan terbayang bagaimana jika salju dengan tebal 2 meter menumpuk di sana sekarang.

Nah, bagaimana orang-orang pada Zaman Edo mengatasi dinginnya suhu?

Untuk di dalam ruangan, mereka memakai hibachi yaitu semacam guci besar yang bulat ataupun kotak persegi dari kayu (yang di dalamnya ditaruh lagi kotak yang terbuat dari besi), kemudian diisi arang yang sudah dibakar. Lalu mereka berkumpul disekitar hibachi ini untuk menghangatkan badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun