Mohon tunggu...
Amakusa Shiro
Amakusa Shiro Mohon Tunggu... Engineer -

A masterless Samurai

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Akira, Animasi Fiksi Sains dan Perang Dunia Ke-3

3 Oktober 2017   23:09 Diperbarui: 4 Oktober 2017   00:06 3319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ledakan yang terjadi di pusat Tokyo (stanleylieber.com)

Konflik yang memanas antara Amerika (dan sekutunya) dengan Korea Utara sedang hangat dibicarakan akhir2 ini. Bahkan ada yang memprediksi bahwa konflik itu bisa memicu Perang Dunia ke-3 (selanjutnya ditulis PD3).

Memang mengerikan untuk membicarakan, apalagi membayangkan tentang apa yang akan dan bisa terjadi dalam PD3 dan bagaimana keadaan dunia sesudahnya. Kita tentu berharap dan berdoa, semoga saja hal itu tidak akan terjadi.

Akan tetapi, kalau ada pembaca yang penasaran dengan bagaimana keadaan setelah PD3, mungkin film animasi lawas yang berjudul Akira bisa memberikan gambaran tentang bagaimana kedaan dunia setelah PD3.

Film animasi Akira

Akira awalnya adalah manga yang dibuat oleh Ootomo Katsuhiro, artis manga yang juga penulis cerita sekaligus juga sutradara film. Manga Akira pertama kali dimuat secara berseri di majalah komik mingguan Young Magazine mulai Agustus 1982 dan berakhir tahun 1990.

Kemudian pada tahun 1988, animasi yang dibuat berdasarkan manga tersebut ditayangkan di bioskop. Ending dari animasinya berbeda dari versi manga, karena animasi dibuat dan ditayangkan sebelum seri manga-nya di majalah komik berakhir. Biaya yang dihabiskan untuk membuat animasinya cukup fantastis yaitu sekitar 1 miliar yen, dengan pengerjaan yang memakan waktu sekitar 3 tahun.

Akira mengisahkan peristiwa yang terjadi di tahun 2019, yaitu 31 tahun setelah bom jenis baru diledakkan di daerah Kanto pada Juli 1988, yang kemudian memicu PD3. Keadaan Tokyo setelah PD3, hancur lebur, sehingga dibangunlah megapolitan baru dengan nama "Neo Tokyo" dengan lokasi di teluk Tokyo. Tokyo "lama" yang hancur dinamakan kyuushigai  (kota lama/tua).  Neo Tokyo sedang mempersiapkan Olimpiade, yang akan dilaksanakan pada tahun 2020.

Ya, Olimpiade tahun 2020 !

Ini adalah fakta yang menarik. Karena kenyataanya, saat ini Tokyo memang sedang mempersiapkan diri untuk pelaksanaan Olimpiade musim panas tahun 2020. Suatu kebetulan bukan ? 

Mungkinkah Ootomo sebagai pengarang manga Akira, dia mempunyai kekuatan supernatural (kekuatan yang juga menjadi fokus manga/animasi ini) sehingga bisa meramalkan apa yang akan terjadi di masa datang, terutama tentang pelaksanaan Olimpiade ?

Ledakan yang terjadi di pusat Tokyo (stanleylieber.com)
Ledakan yang terjadi di pusat Tokyo (stanleylieber.com)
Ringkasan jalan cerita

Di awal animasi, diperlihatkan adegan siswa sekolah pelatihan kejuruan yang dikomando oleh Kaneda, kemudian rekannya Tetsuo dan teman2 lainnya sedang ngebut2-an dengan motor di jalan raya. Kemudian tiba2 muncul seorang anak yang berpenampilan aneh di tengah jalan, sehingga membuat Tetsuo yang sedang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi terkejut dan terjatuh.

Lalu datanglah tentara yang kemudian membawa anak yang berpenampilan aneh, juga Tetsuo, yang masih tak sadarkan diri setelah kecelakaan tersebut. Tentara sebenarnya sedang melakukan percobaan kemampuan supernatural terhadap beberapa orang yang berpenampilan aneh seperti anak kecil. Mereka ini dijadikan kelinci percobaan oleh tentara.

Tetsuo, walaupun sebelumnya adalah bukan siapa2, ikut dibawa oleh tentara untuk dijadikan kelinci percobaan juga. Namun ternyata di kemudian hari, Tetsuo bisa mempunyai kekuatan supernatural yang dahsyat. Kekuatannya kemudian bisa menyamai, bahkan melebihi kekuatan dari "Akira" yang merupakan unsur utama dari percobaan yang dilakukan oleh tentara.

Kaneda sebagai sahabat Tetsuo bersama dengan Kei yang digambarkan sebagai gadis anggota gerilyawan pemberontak, berusaha menyelamatkan Tetsuo yang ditawan di fasilitas tentara. Namun, Tetsuo berusaha menghindar dari Kaneda dengan menggunakan kekuatan supernaturalnya. Tetsuo dengan ambisinya sendiri, berusaha pergi ke tempat dimana Akira disimpan yaitu di fasilitas bawah tanah yang berlokasi di bawah area yang akan digunakan untuk Olimpiade. 

Baik Kaneda dan rekan2nya berusaha untuk mencegah keinginan Tetsuo tersebut. Namun Tetsuo berhasil masuk ke tempat fasilitas itu dan "membebaskan" Akira. Disini terungkap bahwa ternyata Akira hanya berwujud jaringan otak yang tersimpan di dalam larutan pengawet. 

Tentara yang berusaha menyerang Tetsuo, lumpuh dan tidak berdaya melawan kekuatan supernatural Tetsuo. Dengan kekuatannya itu, tubuh Tetsuo berangsur menjadi besar dan wujud fisiknya pun berubah menjadi menakutkan. Namun akhirnya, beberapa orang yang mempunyai kekuatan supernatural dan selama ini menjadi kelinci percobaan tentara, ikut membantu Kaneda. Mereka kemudian bersama-sama berhasil mengalahkan, lalu menyingkirkan Tetsuo ke dimensi lain.

Konten yang melampaui dimensi Animasi

Seperti kebanyakan animasi Jepang yang kontennya agak "sulit" untuk dicerna, berlaku juga di animasi ini. 

Kita bisa melihat bahwa selain unsur fiksi sains, ada juga beberapa unsur lain misalnya tentang pergolakan politik, yaitu tentang pembontakan yang terjadi terhadap pemerintah. Aspek keagamaan juga disinggung di alur cerita. Lukisan tentang drama tragis kemanusiaan juga bisa kita rasakan disini.

Kemudian, semua unsur tersebut dipadu dengan energi anak muda yang meluap. Hal ini adalah seiring dengan energi yang dipancarkan oleh New Tokyo, yang sedang mencoba bangkit dari kehancuran akibat PD3. Karena ada unsur anak mudanya, maka kita juga bisa menikmati bumbu romantisme dan cinta didalamnya.

Seluruh unsur itu, dengan kelihaian dan ketrampilan sang pembuat cerita serta sutradara, saling bertautan dengan luwes bak samurai yang dengan lihai memainkan katana (pedang) nya. Dinamika dari alur cerita nampak rapi tersusun, walaupun di beberapa adegan, penonton bisa merasakan seperti "tertusuk" katana sang sutradara, dengan kejutan2 kecil.

Perguliran dari satu scene  ke scene  yang lain, berlangsung secara dinamis dan cepat. Perguliran scene yang dinamis ini berlawanan dengan kebiasaan dari tokoh perfilman Jepang yang lain, yaitu Kurosawa Akira (yang kebetulan juga mempunyai nama kecil Akira juga). Kurosawa biasanya suka akan perguliran/pergantian scene yang agak lambat, dan mengutamakan kekuatan karakter dengan dialog2 nya, serta suasana statis dari suatu adegan yang diperankan oleh artisnya.

Selain dari cerita, tentunya ketelitian dan kecermatan serta detail dari penggambaran grafis animasinya, adalah salah satu hal yang tidak bisa dilewatkan. 

Untuk film animasi Akira, saat ini saya kira belum ada animasi lain yang bisa menandingi kekuatan cerita plus ketrampilan dari para animatornya untuk menerjemahkan cerita kedalam bentuk gambar2 animasi yang hidup dan sangat detail untuk menggambarkan suatu peristiwa. Padahal animasi itu dirilis hampir 30 tahun yang lalu !

Pesan apa yang mau disampaikan melalui Akira ?

Animasi ini menurut saya ingin bercerita efek dari perang yang bukan hanya mengakibatkan banyaknya kerusakan "fisik", misalnya bangunan yang hancur, namun juga bisa berpengaruh pada "mental", misalnya orang2 kemudian mengalami trauma dan hidup dalam kehampaan. 

Walaupun pembangunan sudah marak terlihat lagi, namun tetap ada efek samping yang timbul seperti homeless  yang merajalela, sampah bertebaran, kekacauan yang timbul, dll. Dalam hal politik pun, politikus juga hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri. Lalu, organisasi keagamaan baru yang dengan mulut manisnya mau mengambil hati masyarakat, turut menambah kompleksitas masalah yang ada.

Namun ditengah keputusasaan masyarakat, ternyata masih ada orang2 yang ingin membangun dunia ke arah yang lebih baik. Orang2 ini (diwakili oleh orang2 yang mempunyai kekuatan supernatural yang mulanya adalah kelinci percobaan tentara) kemudian menggunakan kekuatannya untuk bersama2 menangkal ambisi dan ketamakan (yang digambarkan dengan tokoh Tetsuo) demi membangun dunia masa depan yang lebih baik.

Terlepas dari itu semua, hal yang paling penting yang bisa dipetik adalah, kehancuran bukanlah akhir dari segalanya. Jika kita tidak menyerah dan selalu berusaha, maka kita bisa mengubah kehancuran menjadi awal dan harapan untuk membangun dunia yang lebih baik di masa yang akan datang.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun