Perguliran dari satu scene ke scene yang lain, berlangsung secara dinamis dan cepat. Perguliran scene yang dinamis ini berlawanan dengan kebiasaan dari tokoh perfilman Jepang yang lain, yaitu Kurosawa Akira (yang kebetulan juga mempunyai nama kecil Akira juga). Kurosawa biasanya suka akan perguliran/pergantian scene yang agak lambat, dan mengutamakan kekuatan karakter dengan dialog2 nya, serta suasana statis dari suatu adegan yang diperankan oleh artisnya.
Selain dari cerita, tentunya ketelitian dan kecermatan serta detail dari penggambaran grafis animasinya, adalah salah satu hal yang tidak bisa dilewatkan.Â
Untuk film animasi Akira, saat ini saya kira belum ada animasi lain yang bisa menandingi kekuatan cerita plus ketrampilan dari para animatornya untuk menerjemahkan cerita kedalam bentuk gambar2 animasi yang hidup dan sangat detail untuk menggambarkan suatu peristiwa. Padahal animasi itu dirilis hampir 30 tahun yang lalu !
Pesan apa yang mau disampaikan melalui Akira ?
Animasi ini menurut saya ingin bercerita efek dari perang yang bukan hanya mengakibatkan banyaknya kerusakan "fisik", misalnya bangunan yang hancur, namun juga bisa berpengaruh pada "mental", misalnya orang2 kemudian mengalami trauma dan hidup dalam kehampaan.Â
Walaupun pembangunan sudah marak terlihat lagi, namun tetap ada efek samping yang timbul seperti homeless yang merajalela, sampah bertebaran, kekacauan yang timbul, dll. Dalam hal politik pun, politikus juga hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri. Lalu, organisasi keagamaan baru yang dengan mulut manisnya mau mengambil hati masyarakat, turut menambah kompleksitas masalah yang ada.
Namun ditengah keputusasaan masyarakat, ternyata masih ada orang2 yang ingin membangun dunia ke arah yang lebih baik. Orang2 ini (diwakili oleh orang2 yang mempunyai kekuatan supernatural yang mulanya adalah kelinci percobaan tentara) kemudian menggunakan kekuatannya untuk bersama2 menangkal ambisi dan ketamakan (yang digambarkan dengan tokoh Tetsuo) demi membangun dunia masa depan yang lebih baik.
Terlepas dari itu semua, hal yang paling penting yang bisa dipetik adalah, kehancuran bukanlah akhir dari segalanya. Jika kita tidak menyerah dan selalu berusaha, maka kita bisa mengubah kehancuran menjadi awal dan harapan untuk membangun dunia yang lebih baik di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H