Mohon tunggu...
Danar Wijokongko
Danar Wijokongko Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Pendidikan Agama Islam UMM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Buku SKI MA Kelas 10

17 Mei 2020   16:11 Diperbarui: 5 Juni 2020   12:34 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Identitas Buku

Judul Buku : Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

Pengarang : Muftachul Ula, Maria Ulfa, M. Husein Tuanaya.

Penerbit : Kementerian Agama Republik Indonesia

Tahun : 2014

Jumlah Halaman : 98 Halaman

ISBN : 978-979-8446-93-1 (No.jil.lengkap)

978-979-8446-98-6 (Jil.1)

Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya mengembangkan potensi diri seorang anak. Dalam era seperti sekarang ini, bentuk media pendidikan sangatlah beraneka ragam macamnya. Media belajar sendiri bisa berasal dari internet, buku, ceramah dan kegiatan semacamnya yang mampu mendukung penyampaian informasi.

Seiring berkembangnya media ajar dari waktu ke waktu, maka munculah situs-situs ataupun aplikasi yang ditujukan untuk mempermudah pembelajaran, sehingga tidak terbatas pada tempat dan waktu. Salah satu contoh aplikasi yang disarankan oleh pemerintah ialah ruang guru. Hal ini merupakan sebuah kemajuan yang bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Buku merupakan salah satu media ajar yang paling sering digunakan dalam dunia pendidikan. Selain itu buku merupakan salah satu bukti otentik mengenai keabsahan sebuah teori, teori-teori yang terdapat dalam buku sendiri beberapa sudah dilakukan uji teori dan ada juga yang masih berupa sebuah pemikiran.

Buku yang digunakan dalam bidang pendidikan yaitu ada dua, buku ajar dan buku guru. Buku ajar ditujukan untuk peserta didik, sementara buku guru ditujukan untuk pedoman bagi guru dalam mengajar. Dalam buku karya Prof. Dr. Tatik Suryani dijelaskan bahwa buku ajar merupakan jenis buku yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.

Pada prinsipnya semua buku itu digunakan untuk bahan kajian pembelajaran. Namun untuk mengerucutkan tujuan dari suatu mata pelajaran, maka dibuatlah satu buku sebagai pedoman. Pembuatan buku itu sendiri harus melewati seleksi dan penelitian terlebih dahulu agar sesuai dengan fakta yang terjadi di kehidupan ini.

Buku merupakan salah satu komponen penunjang dalam keberhasilan pendidikan. Buku memiliki peran penting terutama dalam penggalian teori. Selain itu buku merupakan salah satu bukti otentik mengenai keabsahan sebuah teori yang beberapa sudah dilakukan uji teori dan ada juga yang masih berupa sebuah pemikiran.

Dalam KBBI buku memiliki makna lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong;kitab. Dalam perkembangannya, buku memiliki dua jenis yaitu buku fiksi dan non-fiksi. Buku fiksi yaitu buku berupa cerita atau karangan dari imajinasi penulis belaka. Kemudian buku non-fiksi yaitu yang isinya bersifat fakta.

Buku ajar disusun sesuai alur dan logika sesuai rancangan pembelajaran. Buku ajar juga disusun oleh para pakar agar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran itu sendiri adalah penambahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 tahun 2005 Buku teks atau buku ajar merupakan buku yang wajib digunakan untuk meningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), kriteria buku ajar yang berkualitas harus memenuhi empat unsur, yaitu isi, penyajian, bahasa, dan grafik atau ilustrasi. Lantas apakah buku ajar yang telah diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia  Tahun 2014 sudah sesuai dengan kriteria buku yang berkualitas?

Dalam buku ajar mata pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) haruslah berisikan tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan Islam di masa lampau, mulai dari dakwah Rasulullah SAW, Masa keemasan Islam (650 M-1250 M), abad pertengahan/kemunduran (1250 M-1800 M), dan masa modern, serta perkembangan Islam di Indonesia dan dunia.

Sementara itu pada buku ajar SKI kelas 10 harus berisikan materi sebagai berikut: Peradaban Arab sebelum Islam,Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekkah, Perkembangan dakwah Nabi Muhammad SAW periode Madinah, Sejarah perkembangan Islam masa Khulafaur Rasyidin, Strategi dan substansi dakwah Khulafaur Rasyidin. (Haris, 2016:32)

Dalam buku ajar SKI yang diterbitkan oleh oleh Kementerian Agama Republik Indonesia  Tahun 2014 ini perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:

1.Kelayakan Isi

Hasil analisis kelayakan isi pada buku ini masih terdapat beberapa kekurangan dalam beberapa aspek atau bab yang dicantumkan. Kemudian secara keseluruhan materi yang disampaikan juga belum menggambarkan atau menjelaskan KD yang seharusnya ditampilkan dalam buku.

Salah satu contoh ketidak sesuaian itu adalah pada BAB 3 halaman 56 yaitu mengenai faktor-faktor keberhasilan Fathul Mekkah. Jika dilihat dari kalimat itu seharusnya materi menjelaskan faktor-faktor terkait, namun dalam materi tersebut hanya terdapat proses penaklukannya saja.

Secara garis besar dalam buku ini hanya terdapat beberapa materi saja yang sudah sesuai dengan KD yang dicantumkan dalam buku.

2.Kebahasaan

Aspek kebahasaan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pemahaman materi. Dalam buku ini bahasa yang digunakan tidaklah sulit untuk dipahami kemudian menggunakan bahasa yang imajinatif sehingga kondisi peserta didik tidak akan mudah bosan.

Namun perlu diperhatikan lagi dalam segi penulisan, seperti kata sambung ataupun ejaan dan kata serapan. Salah satu contoh ialah pada BAB 1 halaman 98 yaitu kata diperkotaan, dimana jika ditinjau dengan penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang benar, maka seharusnya ditulis di perkotaan.

3.Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu aspek pendukung dalam penguatan materi. Ilustrasi juga bisa berupa gambar ataupun cerita fiktif yang digunakan untuk memperjelas pemahaman peserta didik mengenai suatu teori.

Dalam buku ini tidak begitu banyak ilustrasi yang berupa cerita fiktif dikarenakan buku ini berisikan sejarah yang seharusnya berupa fakta. Sebagian besar ilustrasi dalam buku ini sudah cukup baik dan bersifat imajinatif, namun penempatannya saja yang kurang sesuai.

Salah satu contohnya adalah pada BAB 3 halaman 52 dan 53, gambar Gunung Uhud dan peta perang Khandaq tidak ditempatkan pada materi yang seharusnya. Meskipun penempatannya hanya berbeda beberapa baris saja, namun hal ini juga mengganggu estetika dari buku ini.

Jika dilihat dari analisis diatas, buku ini masih memiliki beberapa kekurangan dari segi kelayakan isi yang belum sesuai dengan KD yang dicantumkan. Meskipun begitu, buku ini sudah menerapkan bahasa yang baik yaitu bersifat imajinatif. Dari segi ilustrasi sudah cukup baik namun penempatannya saja yang kurang tepat.

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka diperlukan pemilihan buku ajar yang sesuai dari segala aspek agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan berhasil. Meskipun begitu jika buku ajar belum sepenuhnya sesuai maka guru harus menemukan referensi atau tambahan pengetahuan dari sumber ajar yang lain.

Ditulis oleh:

Danar Wijokongko

Mahasiswa PAI UMM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun