"Duh jadi GR (gede rasa)."
"Mas aransemen Kebyar Kebyar bisa diubah nggak ya", usul Ratna setelah ikut berlatih pop song.
"Banget. Jujur aku bosan", jawabku tertawa lepas.
"Eh nanti di marah Mas Gombloh lho", Retno memarahiku
Aku tak pernah menyangka jika Retno piawai bermain alat musik. Layaknya  dua pendekar yang asik bermain pedang, kami berdiskusi  mengaransemen ulang lagu Kebyar Kebyar.
"Pokoknya malam ini harus jadi. Besok aku kembali ke kota, baru minggu depan aku ikut latihan."
Meski tak sering berjumpa dengan Retno, latihan pop song menjadi begitu menggairahkan, apalagi Abas gitaris utama tangannya sudah sembuh. Kami berduet mengiringi latihan pop song dengan aransemen lebih berwarna, berharap saat Retno pulang penampilan  kami lebih bagus.
***
Kepiawaian bermain gitar dan mengaransemen lagu  berhasil membawa karang taruna desa ini menjuarai lomba lomba pop song antar kecamatan. Aku sangat yakin jika mengutarakan isi hati,  Retno akan menerimaku sebagai kekasih. Tiba-tiba  teringat pesan pembimbing KKN agar tidak terlibat hubungan asmara dengan warga lokal tapi kapan lagi momen paling tepat mengungkapkan isi hati.
"Selamat ya", Retno menjabat tanganku.
"Kok aku. Semua dong, kamu kan juga andil."