Sejak  mengenal mata pelajaran  ilmu pengetahuan alam  di sekolah dasar saya yakin bahwa energi itu abadi,  ia tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan oleh manusia. Namun manusia hanya dapat mengubah bentuknya dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
Setelah melewati kehidupan lebih dari 30 tahun saya sadar bahwa energi baik  itu menular, ia seperti sebuah wabah yang membangkitkan kepekaan hati lalu membuat manusia bergerak melakukan hal-hal positif kepada sesama manusia.
Pada awalnya saya tidak pernah tertarik untuk menjadi relawan  di bidang apapun hingga dua tahun lalu melihat program BUMN Mengajar di pulau Buluh Batam. Melalui anak perusahaannnya PT Transportasi Gas Indonesia  (TGI), beberapa dewan direksi mengajar di Sekolah Menengah Umum 11 Batam. Mereka berdiri di depan kelas untuk membagikan kisah sukses menjadi direktur. Tentu saja kisah-kisah ini menginsipirasi  murid SMA yang sebentar lagi akan memasuki jenjang pendidikan tinggi. Â
Sekitar sebulan yang  lalu saya mengenal Sahabat Hinterland melalui  media sosial  teman, sebuah  komunitas sosial  yang bergerak di bidang pendidikan bagi  anak-anak di daerah pinggiran (hinterland). Saat ini  komunitas yang memiliki taqline "Arungi Samudra Untuk Indonesia" fokus dengan pulau-pulau kecil di sekitar Batam namun visi ke depannya akan berkembang ke pulau-pulau lain di seluruh Indonesia.
Melalui program berkesinambungan selama 5-6 bulan, relawan  juga mengajarkan  keterampilan yang bahan bakunya  berasal dari daerah pinggiran dan memperkenalkan permainan tradisional Indonesia yang kaya dengan nilai-nilai positif seperti kejujuran dan sportivitas.
- Pulau Inspirasi, 11 Agustus 2018. Relawan memberikan insipirasi di depan kelas dengan membagikan pengalaman kerja dan profesi masing-masing.
- Bedah Sekolah, 16 September 2018. Relawan  bersama  pihak sekolah dan masyarakat sekitar  memperbaiki sarana dan prasarana  sekolah.
- Do It Yourself Kreatifitas Tanpa Batas, 20 Oktober 2018. Relawan  mengajarkan keterampilan dari bahan-bahan yang ada di sekitar pulau dan daur ulang sampah.Â
- Outbond Anak Pulau, 17 November 2018. Relawan memperkenalkan aneka permainan tradisional yang memiliki nilai-nilai positif dan membangun karakter anak pulau.
- Family Gathering, 16 Desember 2018. Relawan mengajak masyarakat untuk berkumpul melakukan aktivitas bersama seperti gotong royong agar tali silaturahmi tetap terjaga sehingga semua program bisa berlanjut.
Sahabat Hinterland berdiri tanggal 10 Maret 2018 dan kini memiliki anggota sekitar 50 relawa,  baru saja menyelesikan siklus pertama program. Ternyata kegiatan ini tidak hanya memberikan efek positif bagi warga hinterland namun juga relawan yang terjun ke lapangan. Pengalaman berharga ini membuat mereka menjadi pribadi yang  lebih bersyukur, empati dan peduli terhadap sesama. Menumbuhkan kembali  semangat gotong royong dan kebersamaan yang sudah tergerus oleh kehidupan individualis kota besar.
Langkah Pertama di Pulau Temoyong
Tanggal 11 Agustus 2018 adalah momen bersejarah saya  menjadi relawan di Sahabat Hinterland. Saya mendapat tugas untuk memberikan inspirasi di SD Negeri 002 Bulang,  Pulau Temoyong.
Bersama 10 orang relawan memulai perjalanan dari pelabuhan Sagulung Batam dengan menumpang kapal pompong (kayu) menuju pulau Temoyong. Hembusan angin pagi dan deburan ombak seolah mengiringi langkah kami untuk menebari energi baik.
Sejak lima hari sebelum hari H Â kami rajin bertemu dan berdiskusi mempersiapkan materi ajar yang terdiri dari 3 sesi yaitu : pengenalan 10 profesi, pengenalan profesi diri dan mengajar kerajinan. Alat peraga dibuat agar agar relawan lebih mudah mengajar di depan kelas. Beragam permainan dan ice breaking pun dipersiapkan agar siswa tidak bosan di dalam kelas.
Belajar Membuat Vlog
Sesi ke tiga lebih terasa mengalir dan penuh  improvisasi . Pada awalnya saya  tidak berpikir untuk mengajarkan membuat vlog kepada murid kelas hingga seorang siswa bernama Januar menginspirasi saya. Anak lelaki berusia 11 tahun ini bercita-cita menjadi seorang vlogger.
Bayangkan anak dari daerah pinggiran memiliki keinginan yang tak lazim dibandingkan teman-teman di lingkungannya. Namun tidak ada yang tak mungkin untuk sebuah cita-cita dan impian. Kita sebagai orang tua harus mendukung dan mengarahkannya agar cita-citanya terwujud.
Dari mengarang tentang destinasi wisata impian akhirnya anak-anak membuat vlog traveling. Dan setiap orang dalam kelompok menjalani perannya sebagai produser, presenter dan kameraman.
Saya tidak pernah menyangka bahwa menjadi inspirator di Sahabat Hinterland  sangat menyenangkan dan kebahagiaan terbesar melihat antusias siswa mengikuti semua sesi. Rasanya hari ini tidak ada orang yang tidak bahagia di pulau Temoyong,  seolah seluruh energi baik melingkupi SDN 002 Bulang.
"Jangan sedih Adik-Adik bulan depan kami akan kembali ke sekolah untuk program sekolah." Wajah-wajah terlihat lega dan bahagia mengetahui kami akan kembali.
Meski langkah  terasa berat meninggalkan pulau Temoyong ada keringanan di hati bisa berbagi  sesuatu kepada anak-anak di sini. Berbagi itu tidak harus berupa materi namun dengan sedikit meluangkan  waktu dan tenaga di akhir pekan menginspirasi anak-anak di daerah pinggiran.
Sepanjang perjalanan saya kembali teringat hukum kekelan energi. Hukum yang mengajarkan  bahwa jumlah energi dari sebuah sistem tertutup  tidak berubah. Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan oleh manusia, namun ia dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.Â
Salam Sahabat Hinterland!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H