Namun, pengutamaan bahasa Indonesia bukan berarti  menafikan keberadaan bahasa daerah dan bahasa asing.  Ketiganya harus berjalan beriringan dan saling melengkapi.  Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan, sedangkan  penguasaan bahasa asing  membuka jendela dunia dan  meningkatkan daya saing bangsa.  Dengan mengutamakan bahasa Indonesia sebagai landasan,  diikuti dengan pelestarian bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing, bangsa Indonesia dapat membangun jati diri yang kuat dan  berjaya di  era global.
Lestarikan Bahasa Daerah
Dalam bingkai Trigatra Bangun Bahasa, "lestarikan bahasa daerah" menjadi pilar kedua yang tak kalah penting.  Setelah mengutamakan bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa,  keberadaan bahasa daerah perlu mendapatkan perhatian serius.  Bahasa daerah merupakan kekayaan budaya tak benda yang menjadi bagian integral dari identitas suatu masyarakat.  Ia merefleksikan sejarah, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan turun temurun.  Melestarikan bahasa daerah berarti menjaga  akar budaya bangsa dan memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Salah satu alasan utama pentingnya melestarikan bahasa daerah adalah karena ia merupakan cerminan identitas  suku bangsa.  Setiap bahasa daerah memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, baik dalam hal  fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik.  Keunikan ini mencerminkan  cara pandang, nilai-nilai, dan kearifan lokal  yang dimiliki oleh masyarakat penuturnya.  Hilangnya suatu bahasa daerah  berarti hilangnya  sebagian  identitas dan warisan budaya bangsa.
Selain sebagai identitas, bahasa daerah juga berfungsi sebagai  wahana  transfer ilmu pengetahuan dan  kearifan lokal.  Banyak  pengetahuan tradisional,  cerita rakyat,  nyanyian,  dan  ungkapan  yang  hanya  terdokumentasi  dalam bahasa daerah.  Melestarikan bahasa daerah berarti  menjaga kelestarian  pengetahuan  dan  kearifan  tersebut agar  dapat  diwariskan  kepada generasi mendatang.
Di sisi lain,  bahasa daerah juga berperan penting dalam  mengembangkan  potensi  diri  dan  kreativitas.  Masyarakat  yang  menguasai  bahasa daerahnya  cenderung  memiliki  kemampuan  berbahasa  yang  lebih  baik,  termasuk  dalam  berbahasa Indonesia.  Hal ini karena  bahasa daerah  merupakan  fondasi  dalam  mempelajari  bahasa  lain.  Selain itu,  bahasa daerah  juga dapat  menjadi  sumber  inspirasi  dalam  berbagai  bidang,  seperti  seni,  sastra,  dan  musik.
Namun,  eksistensi bahasa daerah saat ini  menghadapi berbagai tantangan.  Globalisasi,  migrasi,  dan  dominasi  bahasa  Indonesia  menyebabkan  banyak  penutur  bahasa daerah,  terutama  generasi muda,  beralih  menggunakan  bahasa Indonesia  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Hal ini  mengakibatkan  bahasa daerah  semakin  terpinggirkan  dan  terancam  punah.
Oleh karena itu,  upaya  pelestarian  bahasa daerah  perlu  dilakukan  secara  serius  dan  berkelanjutan.  Pemerintah,  lembaga pendidikan,  dan  masyarakat  memiliki  peran  penting  dalam  melestarikan  bahasa daerah.  Beberapa  upaya  yang  dapat  dilakukan  antara  lain:  mengintegrasikan  bahasa daerah  dalam  kurikulum  pendidikan,  menggalakkan  penggunaan  bahasa daerah  dalam  berbagai  kegiatan,  mendokumentasikan  dan  mempromosikan  bahasa daerah  melalui  berbagai  media,  serta  menciptakan  lingkungan  yang  kondusif  bagi  penggunaan  bahasa daerah.
Melestarikan bahasa daerah  bukanlah  tugas  yang  mudah,  namun  bukan  berarti  mustahil.  Dengan  kesadaran  dan  komitmen  bersama,  kita  dapat  menjaga  warisan  leluhur  ini  dan  mempertahankan  kekayaan  budaya  Indonesia  untuk  generasi  mendatang.
Kuasai Bahasa Asing
Dalam kerangka Trigatra Bangun Bahasa, "kuasai bahasa asing" menjadi sayap ketiga yang memungkinkan bangsa Indonesia terbang tinggi di kancah global. Setelah mengutamakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa dan melestarikan bahasa daerah sebagai akar budaya, penguasaan bahasa asing menjadi kunci untuk membuka jendela dunia, memperluas wawasan, dan meningkatkan daya saing di era globalisasi.
Di era yang serba terhubung ini,  penguasaan bahasa asing bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan.  Bahasa asing menjadi  alat komunikasi  yang  memungkinkan  kita  untuk  berinteraksi  dengan  masyarakat  dari  berbagai  belahan  dunia,  mengakses  informasi  dan  pengetahuan  global,  serta  berpartisipasi  aktif  dalam  berbagai  kegiatan  internasional.  Dengan  menguasai  bahasa asing,  kita  dapat  memperoleh  pemahaman  yang  lebih  luas  tentang  berbagai  budaya,  ideologi,  dan  cara  pandang,  sehingga  mampu  mengembangkan  sikap  toleransi  dan  menghargai  keberagaman.
Penguasaan bahasa asing juga menjadi  faktor penting  dalam  meningkatkan  daya  saing  bangsa.  Di  dunia  kerja,  kemampuan  berbahasa  asing  menjadi  salah  satu  kriteria  utama  yang  dicari  oleh  banyak  perusahaan.  Individu  yang  menguasai  bahasa  asing  memiliki  peluang  lebih  besar  untuk  mendapatkan  pekerjaan  yang  baik,  mengembangkan  karir  di  tingkat  internasional,  dan  berkontribusi  dalam  kemajuan  bangsa.  Selain  itu,  penguasaan  bahasa  asing  juga  memudahkan  akses  terhadap  pendidikan  dan  pelatihan  di  luar  negeri,  sehingga  dapat  meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia  Indonesia.