yang semakin kami penuhi semakin membuatĀ lapar dan dahaga yang tanpa ujung
Kurang, kurang, dan kurang
Lagi, lagi, dan lagi
Itulah lagu yang kami dendangkan dengan merdu setiap hari
Sulit untuk berkata cukup dan syukur akan apa yang telah didapat
Sulit untuk berhenti sebelum kenyang
Sulit untuk ikhlas menerima apa yang telah menjadi hak dan jatah kami
Itulah diri kami yang diliputi nafsu jasmaniyah kami
Nafsu Jasmaniyah bak Api yang menyala-nyala dari tungku api kami yang bernama P E R U T
Dengan bahan bakar beribu piring makanan dan beribu gelas minuman...
Maka terima kasih Yaa Alloh
Telah Engkau pertemukan lagi kami dengan Romadlon-Mu ini..
Bulan yang memberi kesempatan kepada kami menyurutkan nyala api perut kami