Mohon tunggu...
Danang Suprayogi
Danang Suprayogi Mohon Tunggu... buruh -

Perencanaan Keuangan Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Marhaban Yaa Romadlon

30 Juli 2011   10:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ya Alloh...Tuhan Semesta alam

Terimakasih telah Engkau pertemukan lagi diri kami dengan Bulan Puasa Romadlon kali ini

Bulan dimana Engkau janjikan pintu maaf seluas-luasnya kepada kami

Hamba-hambaMu yang bergelimang lumpur kesalahan dan dosa

Bulan dimana Engkau tunjukkan kasih & sayangMu begitu besar kepada kami

Karena hanya dengan kasih & sayang Mu lah perintah puasa di Bulan Romadlon ini ada

Engkau wajibkan kami untuk menahan lapar dan dahaga setelah 11 bulan sebelumnya kami dikuasaiĀ  nafsu jasmaniyah kami dengan makanan dan minuman

Nafsu jasmaniyah yang telah membutakan mata hati kami

Membebalkan pikiran kami

Memampatkan telinga kami

Mengaburkan pandangan mata kami

Dan menghampakan penciuman kami

Akan hadirnya Engkau di dunia ini

Hingga tanpa perasaan kami rampas harta orang lain

Hingga tanpa peduli kami makan hak fakir miskin

Hingga tanpa malu kami makan harta anak yatim

Hingga tanpa pikir panjang kami gelembungkan nilai proyek-proyek negara yang kami kerjakan

Hingga dengan suka cita kami tilap dana pajak rakyat kami

Hingga dengan gegap gempita kami tinggikan biaya sekolah anak-anak didik kami

Hingga dengan penuh semangat kami Curangkan timbangan-timbangan dagangan kami

Semuanya tidak lebih demi memenuhi tututan akan laparnya perut kami

Serta Dahaganya kami akan dunia

yang semakin kami penuhi semakin membuatĀ  lapar dan dahaga yang tanpa ujung

Kurang, kurang, dan kurang
Lagi, lagi, dan lagi

Itulah lagu yang kami dendangkan dengan merdu setiap hari

Sulit untuk berkata cukup dan syukur akan apa yang telah didapat

Sulit untuk berhenti sebelum kenyang

Sulit untuk ikhlas menerima apa yang telah menjadi hak dan jatah kami

Itulah diri kami yang diliputi nafsu jasmaniyah kami

Nafsu Jasmaniyah bak Api yang menyala-nyala dari tungku api kami yang bernama P E R U T

Dengan bahan bakar beribu piring makanan dan beribu gelas minuman...

Maka terima kasih Yaa Alloh
Telah Engkau pertemukan lagi kami dengan Romadlon-Mu ini..

Bulan yang memberi kesempatan kepada kami menyurutkan nyala api perut kami

Yang semoga dapat turut mendinginkan hati, pikiran serta indra-indra kami

Hingga kehadiran-Mu pun akan selalu terasa di setiap langkah kaki dan hembusan nafas kami

Hingga lagu yang kami dendangkan dalam keseharian kami tidak lain:

Hasbunalloohu wani'mal wakil ni'mal maula wa ni'mannaashir

Cukuplah bagi kami Engkau yaa Alloh,
Engkaulah kesenangan kami..tiada yang lain

Bukan nikmat dunia yang memuaskan kami tapi Engkau....

Dzat yang Maha Agung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun