Semua orang itu akhirnya berjabatan tangan saling berkenalan satu sama lain.
"Mas Rangga nggak bilang kalau dia ngajak..."
"Iya... kita yang maksa" potong Ayu tidak membiarkan Adam menyelesaikan ucapannya. "Udah kelamaan si Rangga di Jepang, kita juga kan rindu"
"selalu ada rindu di Jogja ya..." seloroh Adam mencoba membaurkan diri.
"Jadi... Mas Adam ini temen Rangga waktu di Jepang?" tanya Rahmad segera setelah tawa pudar dari wajah semuanya.
Adam ragu akan menjawab, matanya teralihkan pada pintu masuk berharap Rangga hadir dan menyelamatkannya dari jawaban yang bisa saja merusak semuanya.
"Temen di Jakarta" kata Adam akhirnya membuat keputusan saat pria yang dinanti belum juga tiba.
"Temen...." Kata Eros setengah berbisik, seolah hendak memastikan sesuatu.
"Temen" Adam meyakinkan.
Bagaimanapun Adam tidak ingin melangkahi sesuatu yang menurutnya adalah hak Rangga untuk berucap. Terlebih kejadian Ancol kemarin, membuat Adam tidak ingin membuat kesalahan.
"Heiii..." kata Rangga hadir "pada cepet banget nyampe sini?" basa basi tidak berguna atas keterlambatannya.