Mohon tunggu...
Dan Jr
Dan Jr Mohon Tunggu... Lainnya - None

私の人生で虹にならないでください、私は黒が好きです

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka Tiga Babak

24 Juli 2022   22:06 Diperbarui: 24 Juli 2022   22:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu Loyang pizza daging sapi hadir di meja mereka berempat lengkap dengan dua pilihan saos, bersiap untuk segera dinikmati. Keempatnya saling menatap satu sama lain, ragu siapa yang akan mengambil tindakan untuk potongan pertama pizza itu.

"Gue kan cowok... perlu banyak makan" kata Adam tidak ingin Pizza itu menanti terlalu lama.

"Eh... itu saos cabe...!" Rangga memperingatkan sebelum Adam sempat melumuri pizzanya dengan saos cabe yang sudah berada ditangan "Adam nggak bisa makan pedes" jelas Rangga saat Dewi dan Andrea menatapnya curiga.

"Jadi hubungan kalian sekarang adalah..." kata Dewi tergelitik saat melihat tingkah Rangga yang seolah sangat mengerti Adam itu.

Lagi lagi Adam dan Rangga terjebak dalam diam. Dewi menanti, Andrea menanti. Langit yang berubah menjadi malam juga menanti.

"Iya... setau gue Rangga banyak yang deketin waktu di Tokyo, tapi ditolak semua" kali ini Andrea mengambil alih, untuk memperjelas status dua pria dihadapannya itu.

Sebagai sahabat dekat, Andrea dan Dewi sangat mengetahui siapa Rangga. Bahwa Rangga tidak memiliki ketertarikan seksual dengan lawan jenis adalah satu dari sekian banyak rahasia pria berusia dua puluh delapan tahun itu yang mereka ketahui. Namun, Adam bukanlah nama yang pernah diceritakan Rangga kepada keduanya. Sehingga saat Rangga memilih untuk membawa Adam kehadapan mereka berdua, sejuta tanya lahir tanpa diminta.

"Masa?" Adam menatap Rangga dengan penuh godaan.

Tatapan yang sangat dimengerti Andrea dan Dewi. Tatapan penuh cinta dan pengertian.

"Temen..." jawab Rangga menjadikan plot twist tidak terduga keluar dari mulutnya "Kita temenan" tegasnya.

Dan jika saja kau belum sanggup untuk memberi pengumuman pada dunia. Aku terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun