"nanti aku yang ngomong sama mas-mu, sama ibu juga" kata Adam tidak ingin ditolak "gimana?"
"mas bukannya mau kebelakang?" kata Laura kini menunjukkan ketidaknyamanannya.
"yaudah deh, kalau ditolak juga" kata Adam hendak berlalu "tapi, kalau kamu butuh seseorang untuk cerita, mas siap buat dengerin kapanpun kamu mau..."
"iya mas, terimakasih..." kata Laura, mencoba menahan air matanya berharap Adam tidak menyadari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!