2 Hari Kemudian...
Semua orang sudah berkumpul, tepat pukul tiga sore di tempat sebelumnya kami menginap. Fred sangat setuju untuk kembali kedalam hutan, pria itu masih ingin menemukan anaknya yang hilang. Sedangkan Kanaya dan Anggi tidak keberatan untuk hadir lebih disebabkan rasa kemanusiaan. Prita dan Lukman serta Kevin memang sudah sepantasnya ada disini. Salah satu diantara mereka adalah penyebab masalah ini. Lagipula yang ada didalam sana adalah sahabat mereka, jadi agak konyol kalau mereka tidak bersedia.
Dalam perjalanan, aku menceritakan pada semua orang bahwa apa yang terjadi di dalam hutan harus diulang. Tidak akan bisa sama persis, tapi setidaknya mendekati kejadian itu. Kali ini kami ditemani oleh beberapa kendaraan lain yang akan melakukan perjalanan satu jam setelah kepergian kami. Hanya untuk berjaga kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Jam tanganku menunjukkan setengah enam kurang dua menit. Aku sadar sesuatu akan terjadi, tapi aku tidak akan memberitahukannya kepada orang -- orang ini. Dua menit kemudian, Fred, Lukman, Prita, Her, Kevin, Anggi dan Kanaya menghilang. Hanya aku sendiri berada didalam hutan ini, mencoba mencari keberadaan pria penulis cerita itu.
Aku menyusuri hutan itu ke bagian paling dalam. Dari kejauhan tampak gerombolan makhluk yang mirip seperti pada perjalanan sebelumnya. Ternyata bukan hanya satu, makhluk itu begitu banyak sampai -- sampai aku takjub dibuatnya. Mereka tampaknya sedang berpesta, aku melihat ada tiga orang manusia disana. Dan ketiga manusia itu dijamu dengan sangat hangat, walaupun satu diantaranya tampak cukup ketakutan berhadapan dengan makhluk -- makhluk ini.
Sesuatu mendorongku, sehingga tidak dapat menghindarkan suara dari semak -- semak yang melindungiku. Aku melihat satu makhluk lain yang tampilannya cukup berbeda dari yang sedang berpesta disana. Tubuhnya besar, tapi tanpa bulu. Matanya berwarna hijau terang, bersinar menyilaukan pandanganku. Makhluk itu meraihku dengan salah satu tangannya, dan membawaku pada kerumunan pesta yang berhenti karena suara yang aku sebabkan.
Mereka menempatkanku ditengah -- tengah, lalu berputar mengelilingiku. Semacam sebuah tradisi menyambut tamu baru yang mereka culik dari dunia nyata. Tapi disini juga nyata!
Lalu semuanya kelelahan. Untuk kedua kalinya aku melihat makhluk itu menyusut menjadi kecil lalu menghilang entah kemana.
"kita harus keluar dari sini..." kataku pada tiga manusia lain yang ada disana.
"tidak bisa..." kata satu -- satunya yang berkulit sama denganku, aku tebak dialah sahabat Prita
"kami berdua sudah mencoba sangat lama untuk mencari jalan keluar, tapi tidak berhasil" pria pirang yang menambahkan menunjuk dirinya dan satu gadis disebelahnya.