Sebelum tindakan, mulai malam harinya, terhitung 12 jam saya disuruh berpuasa total. Tidak boleh makan dan minum. Sebelum tidur, saya disuruh minum obat pencahar.
Efeknya, semalaman bikin laporan terus ke kamar mandi. Mules lumayan lama. Sehingga paginya, sebelum tindakan, pencernaan saya sudah bersih dari makanan.
Ketika tindakan, dokter memberikan kostum khusus. Di mana, bagian bawah sebelah belakang terbuka lebar. Jadi tidak perlu lagi Makai anderwaer. Sehingga memudahkan dokter untuk melakukan tindakan. Besaran selangnya, sama dengan selang endoskopi tadi. Tidak ada bedanya.
Apakah sakit? Iya, tapi hanya di awal saja. Ketika sudah masuk ke dalam, terasa usus itu semacam disapu. Dan ada juga semprotan kecil.
Ketika masuk lebih dalam lagi, dokter menemukan keanehan itu. Yaitu, ada sedikit bagian usus yang belibet. Tidak pada tempatnya. Tapi, bukan hernia atau ambien. Karena tidak ada tonjolan.
Dan ketika ditekan area usus, tidak sakit. Sehingga dokter itu pun memperbaiki usus yang bermasalah itu lewat selang yang sama. Durasi waktunya, sekitar 15 menitan juga. Tidak jauh beda dengan endoskopi di atas.
Demikianlah sedikit pengalaman yang saya alami. Semoga dengan uraian ini, bisa bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan.
Jangan lupa follow kami, agar Anda senantiasa update setiap tulisan terbaru. Dan jangan lupa share, agar bermanfaat bagi orang banyak. Terima kasih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H