Islam, berasal dari kata aslama, yg artinya tunduk patuh kepada sistem hukum. Di zaman itu Allah menamainya demikian untuk orang2 yg menerima/tunduk/taat/taslim kepada KerajaanNya. Seorang muslim adalah seorang warga negara Kerajaan Allah. Saat itu tak ada syarat untuk masuk menjadi warga negaranya kecuali registrasi dgn berjanji bahwa, "Tiada Kuasa lain yg diakui oleh dirinya kecuali KuasaNya".
Sekarang negara/kerajaan Allah sudah tak ada lagi didunia manapun. Tidak di Iran tidak di Saudi. Saya sudah kesana, bobroknya gak kalah dengan orang Indo. Bedanya orang Arab yg memperkosa orang Indo yg diperkosa.
Gak ada lagi negara yg memberlakukan hukum Tuhan sbg dasar sistem terpadu (spt Jepang memberlakukan sistem managemen Kaisarnya yg integral). Kaisar sama kedudukan dan fungsinya dgn seorang Khalifah. Bedanya, Kaisar hanya utk bangsa Jepang. Orang diluar bangsa Jepang tdk bisa integral kecuali menjadi bangsa jajahan. Khalifah, untuk siapa saja. Syarat registrasinya mengakui tiada kuasa lain kec kekuasaan Allah yg implementasinya adalah kekuasan Khalifah. Itulah kerajaan Allah.
Kenapa sekarang ketiganya menjadi pohon bernama agama, wach... Tanya kenapa.....
Orang memecah belah, mengkotak2an golongan atas dasar kepercayaannya. Ini adalah fenomena lumrah sejak Adam jadi khalifah. Hari tak selamanya siang, akan ada malam kembali. Kekuasaan wakil2 Tuhan ada batas manggungnya. Itulah tradisi alam.
Setiap kaum/umat yg berkuasa, ada batas umurnya. "Tiap2 umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya".
Pohon yg bernama Kerajaan Allah atau sistem hukum yg ditegakkan para Nabi dan Rasul bukan itu. Bukan soal agama dan keyakinan.
Menjadi bukti bahwa ketika khalifah Sulaiman berkuasa, 'menjinakkan binatang2' (menguasai berbagai bangsa), ia tetap memberikan tempat kepada zoroaster untuk bisa sembahyang di kuil2 mereka.
Bahwasannya Yesus tidak ambil pusing ketika kemenangannya mensucikan bait Allah dari berhala2 di Jerusalem (Bukan berhala patung dari agama tertentu. Melainkan Allah2 lain, atau ada kuasa/sistem hukum lain yg harus dihancurkan, selain dari sistem hukumNya).
Yesus tidak pernah memusuhi para ahli Kitab Taurat ortodox yg tidak sefaham. Meskipun ajaran Taurat berumur ribuan tahun, namun Yesus mengkonfirmasinya dan memberikan pengertian secara baik2.
"Janganlah kamu menyangka aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya".(Matius 5:17)
"Orang asing yg tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah Tuhan, Allahmu".(Imamat 19:34)