Mohon tunggu...
Damos Hanggara
Damos Hanggara Mohon Tunggu... -

whatever I am.. just hope I can be a man .. a real and original man..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kabut Putih di Tanahku

17 Januari 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gelapnya hari ini. Gelap seperti malam. Bagaikan berjalan diatas batu hitam dalam malam kelam. Kini tanahku tertutup kabut berseragam putih.

Kabut putih yg tak tolerir akan komunitas lain yg juga berhaq atas kehidupan.
Kabut putih yg tak memberi ruang, karena kabut putih itu banyak, ada dimana2, menyebar diatas tanahku.
Kabut putih yg mengklaim keturunan Nabi atau penerusnya, mengaku memperjuangkan agamanya.

Kabut putih yg hanya kabut. Menyelimuti tanahku. Hanya menjadikannya gelap dan membutakan orang2. Mengajak orang menghayal tentang surga, berpikir mistis, ritual sembah tak bermakna dgn gerak hampa, dengan jampi2 yg dinyanyikan semerdu-merdunya tanpa mengerti artinya, bukan mengerti isi buku petunjuk dan pengabdian menegakkannya.

Mungkin beberapa temans menyangka tulisan ini mengarah kepada negara agama, seperti halnya Iran, Saudi, atau negara2 Timur Tengah.

Saya coba untuk meluruskan bahwa bukan demikian. Tidak ada orientasi saya untuk mengarah kepada agama. Seperti yg telah saya urai bahwa Tuhan tidak menciptakan agama. Wacana saya adalah kebalikan dari agama.

Bahwa untuk memperbaiki suatu bangsa, tidak cukup hanya percaya kepada hukuman setelah mati. Tidak cukup hanya dengan janji bidadari disurga. Tidak cukup hanya dengan duduk2 di rumah ibadah meratapi dosa mengharap pahala.

Bangsa manapun yg terjerembab butuh sistem untuk bisa bangkit memperbaikinya. Butuh hukum dengan kepemimpinan yg tegas dan solid. Bangsa yg terjerembab tidak butuh ahli2 agama, orang berpenampilan sholeh atau sufi anti dunia. Agama apapun, bukan sebuah hukum yg membangun. Agama hanya akan menjadi keyakinan individual, bukan universal.

Saya bukan hendak mencari musuh, tapi saya hanya mencoba (bukan memaksa), untuk membuka mata anda dengan wacana ini, supaya anda bisa melihat.

Bahwa dizaman Jerusalem-Musa, Allah tidak menciptakan agama Yahudi.
Dizaman Jerusalem-Yesus, Allah juga tidak menciptakan agama Nasrani.
Demikian juga dizaman Madinah Muhammad, Allah tidak membuat agama Islam.

Yahudi, berasal dari kata Yehuda, sebuah suku dari bangsa Israel yg berkolaborasi/berhianat dengan bangsa lain melawan Rahabeam, penguasa kerajaan Jerusalem yg dibangun Musa, Daud, dan Sulaiman.

Nasrani, berasal dari kata Nasoro atau Nazareth. Kota tempat Yesus dibesarkan. Pengikut Yesus kerap disebut Nasoro karena kebanyakan asalnya dari Nazareth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun