Seorang pria berseragam militer berdiri di tengah para petinggi negara Amerika Serikat pada sebuah lapangan luas di depan gedung putih. Wajahnya berkumis dan seragamnya berwarna coklat tua. Pada seragamnya tersebut tersemat sebuah penghargaan militer tertinggi di Amerika Serikat. Pemilik penghargaan tersebut ialah Kopral Desmond Thomas Doss, seorang pahlawan perang yang menolak untuk menggenggam senjata.
Desmond Thomas Doss atau lebih dikenal dengan nama Desmond Doss lahir pada tanggal 7 Februari 1919 di Lynchburg, negara bagian Virginia, Amerika Serikat. Desmond merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan William Thomas Doss dan Bertha Edward Doss.
Desmond lahir dalam keluarga yang menganut ajaran “Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh” yang merupakan salah satu denominasi Kristen Protestan. Ciri khas dari kepercayaan ini adalah mereka menganggap hari Sabtu sebagai hari sabat, bukan hari Minggu. Keluarga Desmond, terutama ibu Desmond merupakan pengikut taat kepercayaan ini.
Walaupun begitu, masa kecil Desmond bukanlah masa kecil yang indah dan bahagia. Ayah Desmond, William Thomas Doss merupakan seorang veteran Perang Dunia 1, karena trauma yang ia alami selama perang, dia menjadi seseorang yang pemarah dan seorang yang suka mabuk-mabukan.
Sejak kecil ibu Desmond dapat digambarkan sebagai sebuah cahaya terang di tengah hidup Desmond. Ibunya menguatkan iman Desmond dan membimbingnya sejak usia dini untuk mengembangkan identitas tersendiri yang membedakannya dari orang lain. Dengan ini, Desmond berkembang menjadi pribadi yang mandiri, taat kepada ajaran kristus, dan peduli terhadap orang lain.
Di dalam ajaran kristen protestan, terdapat Sepuluh Perintah Allah. Sebuah poster Sepuluh Perintah Allah terpajang dengan jelas di dalam rumah keluarga Desmond. Dari Sepuluh Perintah Allah ada satu perintah yang menonjol baginya. Perintah Allah keenam, yang berbunyi “Jangan membunuh”.
Di dalam poster tersebut, perintah ini diilustrasikan dengan Habel terbaring mati di tanah sementara saudaranya Kain berdiri di atasnya. Desmond akan melihat gambar tersebut dan bertanya, "Mengapa Kain membunuh Habel? Bagaimana mungkin seorang saudara melakukan hal seperti itu?" Dalam benak Desmond, Tuhan berkata, "Jika kamu mencintaiku, kamu tidak akan membunuh."
Momen penentu terbesar yang menguatkan kepercayaan Desmond ini adalah malam ketika ayah dan pamannya bertengkar. Ayah Desmond mengeluarkan pistol sambil mengarahkannya ke pamannya. Ibunya dengan berani melangkah di antara keduanya, menuntut agar ayah Desmond menyerahkan pistolnya.
Setelah konfrontasi ini ibu Desmond berhasil mengambil pistol dari genggaman ayahnya dan memberikannya kepada Desmond, yang dia perintahkan untuk lari dan menyembunyikannya. Setelah kejadian ini, Desmond bersumpah kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan pernah lagi menggenggam senjata.
Pada 7 Desember 1941, sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii diserang Jepang. Peristiwa tersebut menandai awal dari keterlibatan langsung Amerika Serikat di dalam Perang Dunia Kedua. Saat Pearl Harbor diserang, Desmond sedang bekerja di Galangan Kapal Angkatan Laut Newport News dan bisa saja meminta untuk tidak mengikuti dinas militer, tapi dia ingin berbuat lebih banyak untuk negaranya.