Mohon tunggu...
Damar Aisyah
Damar Aisyah Mohon Tunggu... -

Pemilik blog www.damaraisyah.com, freelance writer, day dreamer, book lover, Instagrammer @aisydamara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

9 Hal yang Perlu Orang Tua Ketahui tentang "Puree" Bayi

24 Agustus 2018   10:44 Diperbarui: 25 Agustus 2018   00:10 5110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak pada usia di bawah lima tahun atau balita, merupakan salah satu kelompok usia yang paling rentan mengalami masalah malnutrisi. Kurangnya asupan protein pada anak, ditemukan sebagai salah satu penyebab masih tingginya kasus stunting di beberapa daerah di Indonesia. 

Khusus untuk pasien malnutrisi dari kalangan bayi, kualitas pengolahan MPASI yang masih kurang baik, ditambah pemilihan bahan yang tidak variatif, sangat berpotensi menyebabkan anak tidak mendapatkan asupan dengan nutrisi seimbang. Selain itu faktor ASI juga tak bisa di kesampingkan. Karena ibu menyusui yang minim mengonsumsi protein baik nabati maupun hewani, juga berpotensi menghasilkan ASI yang minim kandungan protein.

9 Hal yang Perlu Orangtua Ketahui terkait Puree Bayi

(pixabay.com)
(pixabay.com)
Salah satu metode pemberian MPASI yang sedang digandrungi ibu-ibu masa kini adalah puree bayi. Puree adalah bentuk makanan bayi yang sudah dilembutkan. Adapun jenis bahan makanan yang bisa dijadikan bahan puree adalah hampir semua bahan, asalkan pengolahannya tepat, sehingga tidak terbatas pada buah dan sayur. 

Pada saat menyiapkan puree bayi, ada beberapa hal yang patut diketahui orangtua sehingga asupan nutrisi untuk anak lebih optimal. Beberapa di antaranya terkait jumlah, tekstur, bahan yang bisa dicampurkan dan mengapa sebagian bayi menolak puree pertamanya. 

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait pengolahan dan pemberian puree pada bayi:

1. Kapan dan berapa banyak puree diberikan dalam satu kali makan?

MPASI pertama sebaiknya diberikan setelah masa ASI eksklusif selesai, yaitu setelah bayi genap berusia 6 bulan. Hal ini karena dikarenakan sistem pencernaan bayi sudah siap, sehingga dapat mengolah dan menyerap sari-sari makanan dengan sempurna. Untuk takarannya sendiri harus bertahap, mulai 1-2 sendok terus ditingkatkan setiap kali makan sampai pada porsi penuh anak. 

2. Bagaimana tekstur puree yang tepat?

Seperti halnya  porsi MPASI yang harus bertahap, hal serupa juga berlaku untuk tekstur yang diberikan. Puree pertama bayi sebaiknya berbentuk cair sehingga mendekati tekstur ASI. Tujuannya agar pencernaan bayi tidak kaget karena tekstur yang terlalu asing untuk pencernaannya. Kemudian ditingkatkan mejadi lebih kental, kasar kemudian sedikit padat. Tahap-tahap meningkatkan tekstur puree harus disesuaikan dengan keterampilan makan bayi. Khususnya keterampilan mencerna dan mengunyah.

3. Apakah boleh menambahkan ASI atau susu formula pada puree?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun