Anak-anak pada usia di bawah lima tahun atau balita, merupakan salah satu kelompok usia yang paling rentan mengalami masalah malnutrisi. Kurangnya asupan protein pada anak, ditemukan sebagai salah satu penyebab masih tingginya kasus stunting di beberapa daerah di Indonesia.Â
Khusus untuk pasien malnutrisi dari kalangan bayi, kualitas pengolahan MPASI yang masih kurang baik, ditambah pemilihan bahan yang tidak variatif, sangat berpotensi menyebabkan anak tidak mendapatkan asupan dengan nutrisi seimbang. Selain itu faktor ASI juga tak bisa di kesampingkan. Karena ibu menyusui yang minim mengonsumsi protein baik nabati maupun hewani, juga berpotensi menghasilkan ASI yang minim kandungan protein.
9 Hal yang Perlu Orangtua Ketahui terkait Puree Bayi
Pada saat menyiapkan puree bayi, ada beberapa hal yang patut diketahui orangtua sehingga asupan nutrisi untuk anak lebih optimal. Beberapa di antaranya terkait jumlah, tekstur, bahan yang bisa dicampurkan dan mengapa sebagian bayi menolak puree pertamanya.Â
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait pengolahan dan pemberian puree pada bayi:
1. Kapan dan berapa banyak puree diberikan dalam satu kali makan?
MPASI pertama sebaiknya diberikan setelah masa ASI eksklusif selesai, yaitu setelah bayi genap berusia 6 bulan. Hal ini karena dikarenakan sistem pencernaan bayi sudah siap, sehingga dapat mengolah dan menyerap sari-sari makanan dengan sempurna. Untuk takarannya sendiri harus bertahap, mulai 1-2 sendok terus ditingkatkan setiap kali makan sampai pada porsi penuh anak.Â
2. Bagaimana tekstur puree yang tepat?
Seperti halnya  porsi MPASI yang harus bertahap, hal serupa juga berlaku untuk tekstur yang diberikan. Puree pertama bayi sebaiknya berbentuk cair sehingga mendekati tekstur ASI. Tujuannya agar pencernaan bayi tidak kaget karena tekstur yang terlalu asing untuk pencernaannya. Kemudian ditingkatkan mejadi lebih kental, kasar kemudian sedikit padat. Tahap-tahap meningkatkan tekstur puree harus disesuaikan dengan keterampilan makan bayi. Khususnya keterampilan mencerna dan mengunyah.
3. Apakah boleh menambahkan ASI atau susu formula pada puree?