Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Orang Pertama yang Masuk Surga

25 November 2022   14:17 Diperbarui: 25 November 2022   14:22 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru MTsN 2 Padang Pariaman sedang upacara peringatan hari guru nasional. (foto dok mtsn dua padang pariaman)

Cerita awal masuk pesantren itu, saat duduk di bangku kelas enam SD, Mahyuddin, seorang guru ngaji saya yang mencoba mengembangkan kajian kitab kuning dasar.

Ada beberapa kawan yang ikut mengaji itu. Tak lama sih. Kala itu Mahyuddin yang kami panggil Apuak berkebetulan pulang kampung dari Batusangkar.

Dia seorang santri. Pernah mengaji di Tapakis dan Padang Magek, Kabupaten Tanah Datar.

Kisah sebentar ngaji kitab itulah ayah saya mengantarkan saya mondok untuk kelanjutan sekolah saya setelah tamat sekolah dasar.

Mondok di Padang Magek, juga berguru dengan Apuak. Tapi tak lama juga. Apuak banyak kegiatan di luar pesantren, kami disuruh belajar dengan dua orang guru, Zamzami dan Ismael.

Lima tahun mondok di Pesantren Darul Ulum Padang Magek (1988-1993), saya bersua dengan banyak guru.

Mulai dari Apuak Mahyuddin, H. Kakan, Zamzami, Ismael, Iskandar, Anwar, M. Jalil dan guru lainnya, terutama masyarakat lingkungan pesantren itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun