Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Orang Pertama yang Masuk Surga

25 November 2022   14:17 Diperbarui: 25 November 2022   14:22 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru MTsN 2 Padang Pariaman sedang upacara peringatan hari guru nasional. (foto dok mtsn dua padang pariaman)

Ada guru di pendidikan formal sejak dari TK hingga perguruan tinggi. Ada guru informal, yakni guru ngaji, guru les ini itu dan lainnya.

Karena guru, kita bisa seperti ini. Karena guru kita bisa menyusun kata-kata sehingga menjadi enak dibaca.

Guru ikhlas mengajar kita di sekolah. Mereka menanamkan cinta kasih dan nilai yang tidak bisa kita balas kebaikannya.

Hanya doa dan harapan yang bisa kita berikan. Semoga guru yang telah mendahului kita diberikan tempat dan posisi yang layak oleh Yang Maha Kuasa.

Dan guru yang masih hidup, semoga diberikan kekuatan dan kesehatan yang cukup, serta terus memberikan yang terbaik buat masa depan anak bangsa ini.

Guru dan sang inspirator

Bagi saya, guru adalah sumber inspirasi untuk bisa berkembang. Itu saya rasakan karena lama mondok.

Belajar di beberapa pesantren, dan ilmu yang diajarkan guru pesantren itu menjadi berkembang dengan sangat luar biasanya.

Padahal, berguru di pesantren itu hanya sebentar dengan seorang guru, lalu pindah ke guru lainnya.

Tapi, rasa dan nilai yang didapatkan tak bisa dibayangkan tinggi dan bermanfaatnya.

Mungkin ini yang disebut berkah guru. Guru pesantren itu ikhlas mengajar. Mereka tidak digaji, sehingga ilmunya jadi berkah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun