Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bermula dari Rajin Membaca, Kecanduan Menulis Meningkat

9 Februari 2022   14:29 Diperbarui: 15 Februari 2022   09:18 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usai konferensi, para wartawan PWI foto bersama. (foto dok damanhuri)

Jumat-nya berita itu terbit, dan headline di halam dalam yang cukup menyita pembaca, sekaligus mampu mendokrak laju penjualan koran itu di Pauh Kambar.

Berita itu menjadi bahan diskusi menarik setelah terbit. Hampir seluruh masyarakat sering menemui saya untuk sekedar diskusi dan berlanjut dengan pembahasan yang banyak persoalan.

Secara bertahap, persoalan demi persoalan mencuat. Masyarakat selalu bertemu saya, dan selanjutnya jadi sebuah berita.

Padang Pos mulai terseok-seok terbitnya. Bertemu dengan Armaidi Tanjung yang sudah kenal di Padang Pos. Dia mengajak saya bergabung dengan Harian Semangat Demokrasi yang terbit tiga kali sepekan.

Masukan lamaran. Pun di koran ini, Infai yang jadi Pemred-nya. Tak begitu lama, lama, Infai yang dimotori Asli Khaidir menerbitkan Mingguan Media Nusantara.

Berkantor di GOR Agus Salim, untuk Pariaman saya dan Netti Hermawati yang jadi perwakilan.

Tentu di koran baru ini, saya ikut dari proses perdana. Hanya saja media ini tak begitu lama. Dari Media Nusantara, Infai merubah menjadi Media Sumbar.

Saya masih tetap gabung, dan langsung jadi Kepala Perwakilan di Pariaman.

Media Sumbar lebih mengajarkan nilai-nilai kebersamaan. Ada sama di makan, tak punya sama dicari.

Lengkap status sosial yang disandang personil yang sering berjumpa di Terandam III Padang itu. 

Mulai dari induk semang yang bergelar Rajo Imbang. Infai sudah malang melintang di dunia pers. Pernah jadi Wakil Ketua bidang Organisasi di PWI Sumbar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun