Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Gus Muhaimin "Jimatnya" Politik NU dan PKB

29 Januari 2022   18:32 Diperbarui: 29 Januari 2022   18:36 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 sudah ditetapkan. Sebuah momen yang paling mengasyikan sekaligus menakutkan bagi politisi.

Beda dengan pemilu sebelumnya, pemilu 2024 agaknya memunculkan banyak tokoh hebat yang lahir dari rahim partai politik.

Hampir semua partai yang menguasai DPR hari ini, punya tokoh dan kandidat untuk ikut di bursa Capres dan Cawapres.

Adalah Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB dinilai tokoh yang paling fenomenal saat ini, di antara deretan banyak tokoh politik yang muncul saat ini.

Sepertinya, pria kelahiran Jombang 1966 ini punya kematangan dalam dunia politik santri nasionalis. Selalu berada pada barisan yang mampu memenangi persaingan.

Gus Muhaimin, begitu Wakil Ketua DPR RI ini familiar di kalangan banyak orang, kemunculannya tentu tidak serta merta.

Mantan Sekjen DPP PKB pertama ini, punya sejarah dan talenta politik yang tajam. Analisanya mangkus, sehingga goyangan kuat kapal PKB yang dinakhodainya selamat dengan baik.

Empat periode Gus Muhaimin mengendalikan PKB cukup punya pengaruh yang amat luar biasa terhadap kemajuan partai tersebut hingga saat ini.

Gerakan yang tepat dan cepat, adalah modal aktivis yang menjadikan PKB sebagai partai arus utama politik santri nasionalis.

Kelihaian Gus Muhaimin setelah sekian lama diterpa Gus Dur, membuat semua kalangan menerima kehadiran Panglima Santri itu.

Hampir di seluruh pelosok nusantara, muncul dan mengalir dukungan positif untuk pencapresan mantan Ketum PB PMII itu.

Tak terbatas. Dari kelompok lain, dan milenial juga tak ketinggalan untuk ikut tokoh politik kaum muda ini.

Begitu juga kehadirannya di tengah masyarakat saat ini, juga serba bisa. Oke dan paling oke untuk Capres, dan bisa pula untuk Cawapres.

Tentu melihat dan mencermati hasil Pileg nanti. Memang Pileg dan Pilpres tahunnya sama, tapi coblosannya tetap beda waktu.

Meskipun melihat hasil Pemilu 2019, ketokohan Gus Muhaimin tak diragukan lagi. 

Posisi partai yang dia pimpin masuk lima besar di nasional, tentu modal yang cukup besar untuk bertanding dan bersanding dengan kekuatan partai lainnya nanti.

Adanya deklarasi Prabowo-Gus Muhaimin beberapa waktu lalu di Bandung, Jawa Barat cukup menggetarkan jagat politik pemilu juga.

Artinya, ketokohan Gus Muhaimin cukup matang dalam soal kebangsaan. Ujian pelajaran besar dari Gus Dur, tampaknya saat ini dinikmati Muhaimin dan PKB.

Sepertinya, perjalanan politik Muhaimin saat ini, adalah anak panah yang siap dilancar oleh kekuatan PKB dan NU.

Peluang Muhaimin sangat besar. Juga tingkat keterpilihannya pun terbilang tinggi, bila dihitung dengan tokoh politik lainnya.

Muhaimin mampu memposisikan dirinya sebagai "jimatnya" NU dan PKB saat ini. Sama mungkin dengan ketokohan Gus Dur di awal reformasi.

Di mana-mana muncul kans dan dukungan untuk tokoh yang ikut membidani kelahiran  partai berlambang bintang sembilan ini.

Di terima semua kalangan dan kelompok, tentu tak mudah. Tapi Muhaimin hadir dan berhasil untuk itu.

Di kalangan santri, Muhaimin adalah seorang Panglima. Masuk di muda, Muhaimin siap dengan gaya anak mudanya.

Gagah dan mudah senyum, tentu modal bagi pemilih perempuan. Dari Sabang sampai Merauke, Muhaimin berjalan secara sunyi.

Memasuki lorong kehidupan banyak ragam di tengah masyarakat, menjadikan dirinya kian disenangi banyak orang, dan semakin disegani oleh lawan dan kawan politiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun