Di mana-mana muncul kans dan dukungan untuk tokoh yang ikut membidani kelahiran partai berlambang bintang sembilan ini.
Di terima semua kalangan dan kelompok, tentu tak mudah. Tapi Muhaimin hadir dan berhasil untuk itu.
Di kalangan santri, Muhaimin adalah seorang Panglima. Masuk di muda, Muhaimin siap dengan gaya anak mudanya.
Gagah dan mudah senyum, tentu modal bagi pemilih perempuan. Dari Sabang sampai Merauke, Muhaimin berjalan secara sunyi.
Memasuki lorong kehidupan banyak ragam di tengah masyarakat, menjadikan dirinya kian disenangi banyak orang, dan semakin disegani oleh lawan dan kawan politiknya.