Hampir di seluruh pelosok nusantara, muncul dan mengalir dukungan positif untuk pencapresan mantan Ketum PB PMII itu.
Tak terbatas. Dari kelompok lain, dan milenial juga tak ketinggalan untuk ikut tokoh politik kaum muda ini.
Begitu juga kehadirannya di tengah masyarakat saat ini, juga serba bisa. Oke dan paling oke untuk Capres, dan bisa pula untuk Cawapres.
Tentu melihat dan mencermati hasil Pileg nanti. Memang Pileg dan Pilpres tahunnya sama, tapi coblosannya tetap beda waktu.
Meskipun melihat hasil Pemilu 2019, ketokohan Gus Muhaimin tak diragukan lagi.
Posisi partai yang dia pimpin masuk lima besar di nasional, tentu modal yang cukup besar untuk bertanding dan bersanding dengan kekuatan partai lainnya nanti.
Adanya deklarasi Prabowo-Gus Muhaimin beberapa waktu lalu di Bandung, Jawa Barat cukup menggetarkan jagat politik pemilu juga.
Artinya, ketokohan Gus Muhaimin cukup matang dalam soal kebangsaan. Ujian pelajaran besar dari Gus Dur, tampaknya saat ini dinikmati Muhaimin dan PKB.
Sepertinya, perjalanan politik Muhaimin saat ini, adalah anak panah yang siap dilancar oleh kekuatan PKB dan NU.
Peluang Muhaimin sangat besar. Juga tingkat keterpilihannya pun terbilang tinggi, bila dihitung dengan tokoh politik lainnya.
Muhaimin mampu memposisikan dirinya sebagai "jimatnya" NU dan PKB saat ini. Sama mungkin dengan ketokohan Gus Dur di awal reformasi.