Mohon tunggu...
Dalimi Said
Dalimi Said Mohon Tunggu... Editor - DAL

Senang berkorespondensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Ada Misteri Gong Berantai di Tanjung Tanah Kerinci

27 Februari 2020   23:04 Diperbarui: 27 Februari 2020   23:08 2924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GONG MISTERI | rajinlah.id

Syaikh Abdurrahman As-Sa'di berkata, "Jin (syaitan) mendapatkan kesenangan dengan manusia menaatinya, menyembahnya, mengagungkannya

dan berlindung kepadanya (berbuat syirik dan kufur kepada Allah ta'ala). Sedangkan manusia mendapatkan kesenangan dengan dipenuhi dan tercapainya keinginannya dengan sebab bantuan dari para jin untuk memuaskan keinginannya. Maka, orang yang menghambakan diri pada jin, sebagai imbalannya jin tersebut akan membantunya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya." (Lihat kitab Taisiirul Kariimir Rahmaan hal. 273).

Sedangkan sakubon merupakan suatu tempat pemakaman atau pandan pekuburan masyarakat Dusun Tanjung Tanah, yang berada dikawasan asal mula munculnya nama Dusun Tanjung Tanah, yaitu Tanjung atau tanah yang mengarah atau menjorok dalam kearah Danau Kerinci.

Bisa dipercaya bisa tidak..!!, namun pada dimensi waktu Gonh Barantea ini memang wajib dipercaya, kenapa tidak..!, gonh barantea yang sering didengar oleh masyarakat Wilayah Kedepatian Tigo Luhah Tanjung Tanah Kemendapoan Seleman (sekarang Kecamatan Danau Kerinci) ini bukanlah gonh sembarangan, melainkan gong misteri, gonh ini berada dialam gaib "mistik" yang muncul seketika dikala dusun dalam keadaan darurat maupun dilanda musibah serta maksiak.

Di kala dusun dalam Keadaan darurat atau dahulu dikenal sebagai staat van oorlog en beleg (SOB) atau disebut sebagai state of emergency adalah suatu pernyataan dari pemuka masyarakat yang bisa mengubah fungsi-fungsi pemerintahan, adat, tatanan kehidupan, keadaan ini muncul pada masa bencana alam, kerusuhan sipil, atau setelah ada pernyataan perang atau kondisi masyarakat dusun dalam keadaan sukar (sulit) yang tidak tersangkasangka (dalam bahaya, kelaparan, dan sebagainya) yang memerlukan penanggulangan segera, dan atau banyak kegiatan maksiak yang dilakukan dalam dusun. Tanpa disadari oleh masyarakat dusun, gonh ini berbunyi dengan sendirinya yang disertai dengan irama rantai yang keras, tapi samar-samar.

Yang tidak masuk akal lagi, disaat gonh ini berbunyi hanya orang yang berada dikejauhan atau jaraknya jauh dari tempat tersebut yang bisa mendengar bunyinya. Anehnya kenapa orang terdekat atau tinggal disekitar tempat gonh itu berada tidak pernah mendengar bunyi apapun?, apalagi bunyi gonh yang disertai dengan bunyi rantai. Untuk hal yang satu ini hanya Allah SWT yang maha mengetahuinya. Mungkin saja ini adalah titipan sang khalik terhadap Dusun bertuah yang memiliki Naskah Melayu Tertua di Dunia dan menjadi bukti sejarah yang besar di Alam Kerinci.

Kunon ceritanya, gonh ini juga sentar bunyinya diwaktu Wilayah Kedepatian Tigo Luhah Tanjung Tanah Kemendapoan Seleman (sekarang Kecamatan Danau Kerinci) ini akan melaksanakan perhelatan Kenduri SKO "SKAO". Gonh ini berbunyi slalu disertai dengan bunyi rantai dan tidak sedikit orang yang mendengarnya. Mari Kita Jawab Bersama Kebenarannya...??.

Setiap orang ada masanya, setiap masa pasti ada orangnya, motivasi inilah yang wajib dipegang teguh oleh generasi sekarang, agar warisan leluhur tidak jatuh dan klaim orang lain. Sebelum terlambat, masih ada harapan untuk menuju terang. Adat Tangga Bertakah Naik, Berjenjang Turun, tidak dihimpun pada zaman dahulu, zaman sekarang kita jadikan pembuktian "bahwa kita bisa menyelamatkan warisan leluhur". Tanpa harus berpangku tangan ke orang lain, (dalimisaid).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun