Mohon tunggu...
Dakwah Masa Kini
Dakwah Masa Kini Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi

Da'wah Masa Kini merupakan komunitas Majelis Ilmu yang di pimpin langsung oleh Ust. Muhammad Yusuf al-Minangkabawi dengan Whatsapp 085376542518, komunitas ini berdiri sejak tahun 2017 dengan anggota dari kaum pelajar maupun orang dewasa dan muallaf maupun islam secara keturunan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fathul Ghaib "Risalah 6"

24 Desember 2022   13:36 Diperbarui: 9 Februari 2023   10:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MADRASAH ISLAMIAH SOSMED

Republished: "Ust. Muhammad Yusuf al-Khalidiyah as-Siguhungi al-Minangkabawi" Kitab Fathuhul Ghaib

https://wa.me/message/PMF26UGS5SFFL1

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

```DIRASAH RISALATUL SADISAH```

----------------------------

Telah berkata Syaikh Abdul Qadir al-Jailani: "Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dari nafsumu dengan perintah-Nya dan dari kehendakmu dengan perbuatan-Nya,, agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah, tanda kamu telah menghindarkan diri dari orang ramai yaitu,, secara keseluruhannya kamu telah memutuskan segala hubungan kamu dengan orang ramai, dan telah membebaskan seluruh pikiranmu dengan segala hal yang bersangkutan dengan mereka,.

Tanda bahwa kamu telah putus dari nafsumu yaitu, apabila kamu telah membuang segala usaha dan upaya untuk mencapai kepentingan keduniaan,, dan segala hubungan dengan cara2 duniawi untuk mendapatkan suatu keuntungan dan menghindarkan bahaya, janganlah kamu bergerak untuk kepentinganmu sendiri,, janganlah kamu bergantung kepada dirimu sendiri di dalam hal2 yang bersangkutan dengan dirimu, janganlah kamu melindungi dan menolong dirimu dengan dirimu sendiri,, serahkanlah segalanya kepada Allah karena Dia-lah yang memelihara dan menjaga segalanya, sejak dari awalnya hingga kekal selamanya,, Dia-lah yang menjaga dirimu di dalam rahim ibumu sebelum kamu dilahirkan dan Dia pulalah yang memelihara kamu semasa kamu masih bayi,.

Tanda bahwa kamu telah menghindarkan dirimu dari kehendakmu dengan perbuatan Allah yaitu, apabila kamu tidak lagi melayani kebutuhan2mu,, tidak lagi mempunyai tujuan apa2 dan tidak lagi mempunyai kebutuhan atau maksud lain, karena kamu tidak mempunyai tujuan atau kebutuhan selain kepada Allah semata,, perbuatan Allah tampak pada kamu dan pada masa kehendak dan perbuatan Allah itu bergerak, badanmu pasif hatimu tenang pikiranmu luas mukamu berseri dan jiwamu bertambah subur,, dengan demikian kamu akan terlepas dari kebutuhan terhadap kebendaan, karena kamu telah berhubungan dengan al-Khaliq,, tangan Yang Maha Kuasa akan menggerakkanmu, lidah Yang Maha Abadi akan memanggilmu,, Tuhan semesta alam akan mengajar kamu dan memberimu pakaian cahaya-Nya dan pakaian kerohanian, serta akan mendudukkan kamu pada peringkat orang2 alim terdahulu,.

Setelah mengalami semua ini hati kamu akan bertambah lebur, sehingga nafsu dan kehendakmu akan hancur bagaikan sebuah tempayan yang pecah yang tidak lagi berisikan air walau setetespun,, kosonglah dirimu dari seluruh perilaku kemanusiaan dan dari keadaan tidak menerima suatu kehendak selain kehendak Allah, pada peringkat ini kamu akan dikaruniai keramat2 dan perkara2 yang luar biasa,, pada zhahirnya perkara2 itu datang darimu tapi yang sebenarnya adalah perbuatan dan kehendak Allah semata,.

Oleh karena itu masuklah kamu ke dalam golongan orang2 yang telah luluh hatinya dan telah hilang nafsu2 kebinatangannya,, setelah itu kamu akan menerima sifat2 ke-Tuhanan yang maha tinggi, berkenaan dengan hal inilah maka Nabi besar Muhammad Saw bersabda: 'Aku menyukai 3 perkara dari dunia ini: bau yang harum, wanita dan shalat yang apabila aku melakukannya, maka mataku akan merasa sejuk di dalamnya',, semua ini diberikan kepadanya setelah seluruh kehendak dan nafsu sebagaimana disebutkan di atas terlepas dari dirinya, Allah berfirman: 'Sesungguhnya Aku bersama mereka yang telah luluh hatinya karena Aku',.

Allah Ta'ala tidak akan menyertai kamu sekiranya semua nafsu dan kehendakmu itu tidak diluluhkan, apabila semua itu telah hancur dan luluh dan tidak ada lagi yang tersisa pada dirimu,, maka telah pantaslah kamu untuk diisi oleh Allah, dan Allah akan menjadikan kamu sebagai orang baru yang dilengkapi dengan tenaga dan kehendak yang baru pula,, jika egomu tampil kembali walaupun hanya sedikit maka Allah akan menghancurkannya lagi, sehingga kamu akan kosong kembali seperti semula dan untuk selamanya kamu akan tetap luluh hati,, Allah akan menjadikan kehendak2 baru di dalam diri kamu dan jika dalam pada itu masih juga terdapat ego kamu, maka Allah akan terus menghancurkannya,, demikianlah terus terjadi hingga kamu menemui Tuhanmu di akhir hayatmu nanti, inilah maksud firman Tuhan: 'Sesungguhnya Aku bersama mereka yang telah luluh hatinya karena Aku', kamu akan mendapatkan dirimu kosong yang sebenarnya ada hanyalah Allah,.

Di dalam hadits Qudsi Allah berfirman: 'Hamba-Ku yang ta'at senantiasa memohon untuk dekat dengan-Ku melalui shalat sunatnya, sehingga aku menjadikannya sebagai rekan-Ku,, dan apabila Aku menjadikan dia sebagai rekan-Ku maka aku menjadi telinganya yang dengan itu ia mendengar, menjadi matanya yang dengannya dia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memegang dan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan,, yakni ia mendengar melalui Aku memegang melalui Aku dan mengetahui melalui Aku,.

Sebenarnya ini adalah keadaan menghapuskan diri atau fana, apabila kamu sudah melepaskan dirimu dan mahluk,, karena mahluk itu bisa baik dan bisa juga jahat dan karena diri kamu itu bisa baik dan juga bisa jahat, maka menurut pandanganmu tidak ada suatu kebaikan yang datang dari diri kamu,, atau dari mahluk itu dan kamu tidak akan merasa takut kepada datangnya kejahatan dari mahluk, semua itu terletak di tangan Allah semata karenanya datangnya buruk dan baik itu,, Dia-lah yang menentukannya semenjak awalnya,.

Dengan demikian Dia akan menyelamatkan kamu dari segala kejahatan mahluk-Nya, dan menenggelamkanmu di dalam lautan kebaikan-Nya,, sehingga kamu menjadi titik tumpuan segala kebaikan sumber keberkatan, kebahagiaan kesentausaan cahaya keselamatan dan keamanan,, oleh karena itu fana adalah tujuan sasaran ujung dan dasar perjalanan wali Allah, semua wali Allah dengan tingkat kemajuan mereka,, telah memohon dengan sungguh2 kepada Allah untuk menggantikan kehendak atau kemauan mereka dengan kehendak atau kemauan Allah, mereka semuanya menggantikan kemauan atau kehendak mereka dengan kemauan atau kehendak Allah,, pendek kata mereka itu memfanakan diri mereka dan mewujudkan Allah, karena itu mereka dijuluki Abdal atau perkataan yang diambil dari kata Badal yang berarti pertukaran,, menurut mereka menyekutukan kehendak mereka dengan kehendak Allah adalah suatu perbuatan dosa,.

Sekiranya mereka lupa sehingga mereka dikuasai oleh emosi dan rasa takut, maka Allah Yang Maha Kuasa akan menolong dan menyadarkan mereka,, dengan demikian mereka akan kembali sadar dan memohon perlindungan kepada Allah, tidak ada manusia yang benar2 bebas dari pengaruh kehendak egonya sendiri kecuali malaikat,, para malaikat dipelihara oleh Allah dalam kesucian kehendak mereka dan para Nabi dipelihara dari nafsu badaniah mereka, sedangkan jin dan manusia telah diberi tanggung jawab untuk berakhlak baik,, tetapi mereka tidak terpelihara dari dipengaruhi oleh dosa dan maksiat, para wali dipelihara dari nafsu2 badaniah dan abdal dipelihara dari kekotoran kehendak datu niat,, walaupun demikian mereka tidak bebas mutlak karena merekapun mungkin mempunyai kelemahan untuk melakukan dosa, tapi dengan kasih sayang-Nya Allah akan menolong dan menyadarkan mereka,."

Kitab Fatuhul Ghaib Dalam "Risalah 6" Syaikh Abdul Qadir al-Jailani

================================

AT-TAFSIRU MINAL RISALATUL SADISAH

---------------------------------

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah keturunan Rasulullah Saw yang ke 13, nasab ayah beliau sampai pada Hasan cucu Nabi,, dan nasab ibu beliau sampai kepada Husein yang juga cucu Nabi, beliau ulama Fiqh yang sangat dihormati dan bergelar Rajanya Para Wali dalam Tharekat dan Tasawuf,, serta dikenal juga sebagai ulama Sunni bermadzhab Hambali dan beliau pendiri Thariqah Qadiriyyah,.

Dalam kitab Fatuhul Ghaib pada Risalah 6 beliau telah menutur nasehat tentang Ilmu Hikmah, penjelasan beliau dalam pasal ini sangatlah detail untuk kita pahami,, dengan menghindari diri dari orang2 yang mengabaikan perintah Allah, dan menghindari diri dari nafsu yang menjauhi perintah Allah,, serta menjauhi diri dari kehendak yang mengakibatkan jauh dari Allah, dengan demikian barulah pantas menerima Ilmu Allah Swt,.

Tanda2 diri yang telah menghindari orang yang melalaikan perintah Allah adalah memutuskan hubungan dan membebaskan pikiran dari mereka, tanda2 diri yang telah menghindari nafsu yang menjauhi Allah adalah jika telah berusaha untuk membuang kepentingan dunia,, dan tidak melakukan sesuatu karena kepentingan diri sendiri saja tetapi untuk umat atau orang banyak, serta tidak bergantung kepada diri sendiri tetapi harus bergantung kepada Allah yang memelihara dan menjaga segalanya,, baik itu sejak dalam kandungan maupun dalam keadaan bayi,.

Sedangkan tanda2 diri yang menjauhi kehendak yang mengakibatkan jauh dari Allah adalah jika tidak lagi mempersiapkan kebutuhan diri sendiri, tidak memiliki tujuan apa2 dan tidak pula mempunyai kebutuhan lain,, sungguh tujuan dan kebutuhan yang sesungguhnya adalah kepada Allah, dengan begitu maka terlihatlah segala perbuatan Allah begitu juga kehendak serta perbuatan Allah terlihat nyata,, sehingga hati tenang pikiran luas wajah bersih dan berseri2 karena cahaya Allah serta jiwapun bertambah subur menerima Ilmu Allah,.

Jika telah berhubungan dengan Allah maka Dia yang akan menggerakkan dan memanggil untuk mengajarkan, bahkan Dia memberikan pakaian berupa cahaya dan kerohanian serta menaikan derajat kepada yang tinggi layaknya orang 'Alim terdahulu,, sehingga hati akan bertambah lunak serta nafsu dan kehendak diri akan hancur bagaikan bejana pecah yang tidak berisi air setetespun, hal ini karena diri telah kosong dari prilaku manusiawi dan tidak menerima kehendak kecuali kehendak Allah semata, maka barulah Dia akan memberikan sebuah karunia berupa keramat2 serta ilmu pengetahuan dan perkara yang luar biasa atas kehendak Allah Swt,.

Maka dari itu jadikanlah diri ini ke dalam golongan orang2 yang lunak hatinya dan orang2 yang telah menghilangkan nafsu yang bersifat kebinatangan seperti tamak dan lainnya, dengan begitu barulah diri ini mampu menerima sifat ke Tuhanan yang Maha Tinggi,, sebagaimana firman Allah bahwa Dia bersama orang2 yang telah melunakkan hatinya karena Dia, dan Dia tidak akan menyertai orang2 yang keras hati dan orang2 yang selalu memperturutkan nafsu dan kehendaknya sendiri,, tetapi jika semuanya telah hancur dan luluh maka barulah pantas diri ini bersama Allah dan Dia akan menjadikan diri ini sebagai orang baru yang dilengkapi dengan tenaga dan kehendak yang baru, tetapi jika diri ini ego walau sedikit maka Allah hancurkan ego itu agar diri ini kosong kembali seperti semula,.

Sebagaimana firman Allah bahwa Hamba-Nya yang taat senantiasa memohon untuk dekat kepada-Nya melalui sholat sunat, sehingga jadikan ia sebagai wali-Nya dengan menjadikan telinganya mendengarkan yang luar biasa dan menjadikan matanya yang melihat peristiwa luar biasa,, pendeknya semua anggota tubuh Allah jadikan untuk sesuatu yang luar biasa karena ia telah menghapuskan dirinya yang disebut dengan fana, sehingga ia tidak merasa takut sedikitpun kecuali hanya kepada Allah semata dan sekalipun ada kejahatan makhluq berarti itu atas kehendak Dia untuk menguji,.

Bahkan ia menjadi titik tumpuan atas segala kebaikan dan keberkahan serta kebahagiaan dan keselamatan maupun cahaya ataupun keamanan, oleh karena itu fana merupakan tujuan dari semua Wali Allah dengan memohon kepada Allah agar tidak ada kehendaknya kecuali kehendak Allah,, andaikan ia lupa sehingga membuat emosi atau takut kepada selain Allah atau lagi dirinya ego maka Allah sadarkan ia kembali dari kesalahan2 tersebut, sehingga dengan demikian mereka dapat kembali memohon Ampun kepada Allah dan meminta perlindungan dari sifat manusiawi serta kembali kepada fana,.

Nashihah Ustadz Muhammad Yusuf al-Minangkabawi Min Kitabul Fatuhul Ghaibi Fii Risalatul Sadisah

---------------------------------

  SHARE ALL GROUP

Pembahasan Sebelumnya Risalah 5

https://s.id/1rSJG

---------------------------------

Abu Mas'ud ra ra berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Barang siapa menunjukkan suatu kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya" (HR. Muslim no. 1893)


___________________

DAKWAH AKHIR ZAMAN

  [DMK-MAN]  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun