"Apakah kamu sudah menjadi tentara?" Saya bertanya kepada anak itu. Usianya sekitar tujuh tahun, hanya beberapa tahun lebih tua dari anak saya di rumah. "Saya masih terlalu muda. Tapi saya akan segera menjadi tentara," jawabnya dengan resmi, takut sekaligus terkesan berbicara dengan orang asing. "Apakah kamu suka tinggal di sini, di hutan?" Saya bertanya. "Apakah kamu tidak takut dengan harimau?"
"Saya suka binatang. Dan saya tidak takut pada apapun di hutan. Ayahku bilang hutan adalah rumah kita."
Saya mengacak-acak helmnya dan tersenyum. "Hutan juga rumah bagi hewan-hewan," kata saya. Lalu saya berbalik dan berjalan menuju perahu yang sudah tiba.
"Kita bisa berbagi hutan," katanya di belakang saya.
"Sudah cukup."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H