Proses pengadilan yang sedang berlangsung terhadap berbagai entitas dalam industri farmasi mencerminkan upaya kolektif untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang bertanggung jawab atas krisis opioid dan memberikan dukungan untuk inisiatif pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.
Upaya Intervensi dan Pencegahan: Mengatasi Krisis Opioid
Berbagai upaya di tingkat negara bagian dan federal telah dilakukan untuk mengintervensi dan mencegah krisis opioid, dengan fokus pada penurunan tingkat peresepan dan pembatasan ketersediaan opioid yang diresepkan. Inisiatif seperti Pencegahan Overdosis di Negara Bagian (OPIS) CDC dan Data Overdosis untuk Bertindak (OD2A) berikutnya telah menyediakan dana untuk negara bagian, memungkinkan peningkatan pemantauan, pengumpulan data, dan tindakan pencegahan overdosis.Â
Program federal juga telah membantu dalam mengidentifikasi dan menutup operasi pemberian resep ilegal yang dikenal sebagai pabrik pil. Namun, meskipun intervensi ini telah berkontribusi pada tingkat kematian akibat overdosis yang melibatkan opioid yang diresepkan sejak 2014, angkanya masih jauh lebih tinggi pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2001.
Pada akhir tahun 2010-an, beberapa tindakan federal diambil untuk mengatasi krisis opioid secara komprehensif. Comprehensive Addiction and Recovery Act of 2016 (CARA) dan 21st Century Cures Act memperluas akses ke sumber daya perawatan kecanduan dan mendukung program pencegahan dan pendidikan di tingkat negara bagian.Â
Pada tahun 2017, krisis opioid dinyatakan sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat nasional, yang memungkinkan badan-badan federal seperti CDC dan DEA untuk mengintensifkan upaya penahanan dan koordinasi.Â
Substance Use-Disorder Prevention yang Mempromosikan Pemulihan dan Perawatan Opioid untuk Pasien dan Masyarakat (SUPPORT Act) disahkan pada tahun 2018, yang merevisi peraturan DEA dan memfasilitasi akses ke pengobatan dengan bantuan obat dan nalokson, obat yang dapat mengatasi overdosis.
Mengingat peningkatan angka kematian yang mengkhawatirkan terkait opioid sintetis, badan-badan federal telah memprioritaskan untuk mengurangi pasokan fentanil dan menerapkan langkah-langkah pengurangan dampak buruk, seperti klinik metadon keliling di pedesaan. DEA melaporkan peningkatan 78 persen dalam penangkapan terkait fentanil antara tahun 2019 dan 2021.Â
Pada tahun 2022, DEA terus memperluas akses ke obat-obatan yang efektif untuk mengobati gangguan penggunaan opioid (OUD), termasuk buprenorfin dan naltrexone. Lembaga penegak hukum federal juga telah berkolaborasi untuk menyelidiki dan menuntut individu dan entitas yang terlibat dalam distribusi dan pengeluaran opioid yang melanggar hukum, termasuk dokter, apotek, dan rumah sakit.
Upaya intervensi dan pencegahan tetap menjadi hal yang krusial dalam memerangi krisis opioid, dengan fokus pada pengurangan pasokan opioid dan perluasan akses terhadap sumber daya pengobatan. Tindakan kolaboratif di berbagai tingkat pemerintahan bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh krisis ini dan mengurangi dampaknya terhadap individu dan masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H