Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekte atau Agama Baru? Stereotip Negatif dan Kesalahpahaman tentang Kepercayaan Alternatif

9 Mei 2023   19:08 Diperbarui: 9 Mei 2023   19:11 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sekte dan Agama Baru (Dok. Pribadi)

Sekte atau Agama Baru? Stereotip negatif dan kesalahpahaman tentang Kepercayaan Alternatif

Tinjauan yang komprehensif dan berimbang mengenai sejarah, kepercayaan, dan praktik gerakan agama baru, serta tantangan yang mereka hadapi dalam masyarakat yang majemuk.

Istilah "kultus" merujuk pada kelompok kecil yang didedikasikan untuk seseorang, ide, atau filosofi, dan sering kali digunakan sebagai istilah yang merendahkan untuk kelompok agama yang berada di luar arus utama dan terlibat dalam kegiatan yang dipertanyakan. 

Dalam historiografi, istilah ini digunakan tanpa konotasi negatif, dan masyarakat Mediterania kuno merupakan rumah bagi berbagai kultus misteri yang terintegrasi ke dalam masyarakat sekitarnya. Istilah ini telah digunakan untuk menggambarkan kelompok-kelompok yang memperkuat dominasi tatanan agama dan sosial, seperti kultus orang suci dalam Gereja Katolik Roma. 

Tidak ada konsensus tentang apa yang membedakan kultus dari kelompok agama lain, dan beberapa sekte agama berasal dari kultus sebelum diterima secara budaya. 

Beberapa ahli mendefinisikan kultus sebagai kelompok agama dengan pemimpin karismatik yang memegang kendali penuh, visi apokaliptik, isolasi dari masyarakat, penekanan pada pengalaman spiritual transenden, aturan kaku yang mengatur perilaku, dan eksploitasi anggota. 

Dalam penggunaan populer, istilah ini memiliki konotasi negatif yang kuat karena tindakan sekte-sekte baru yang berkembang di AS pada tahun 1960-an, dan sekte-sekte yang kejam seperti Peoples Temple dan Keluarga Manson. 

Gerakan anti-sekte muncul pada tahun 1970-an, dan teori cuci otak digunakan untuk membenarkan pemrograman ulang secara paksa terhadap anggota sekte.

Simbol People Temple (Credit: Wikimedia)
Simbol People Temple (Credit: Wikimedia)

Keluarga Manson (Credit: BBC)
Keluarga Manson (Credit: BBC)

Mantan anggota sekte sesat telah mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan kelompok mereka, beberapa menuduh sekte sesat melakukan pencucian otak, sementara yang lain menuntut para pemrogram ulang mereka atas pemaksaan yang kejam. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa tuduhan pencucian otak dan bujukan paksaan tidak memiliki bukti faktual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun