Mohon tunggu...
Dail Maruf
Dail Maruf Mohon Tunggu... Guru - Ketua Yayasan Semesta Alam Madani Kota Serang

Guru pembelajar, motivator, dan penulis buku dan artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Indahnya Menimba Ilmu di Pondok Pesantren

4 Oktober 2022   04:58 Diperbarui: 4 Oktober 2022   05:01 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : spiritenews.co.id

 

Indahnya Menimba Ilmu di Pondok Pesantren

 

Mondok di Abahku

            Damar adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Abah M.Nur dan Ibu Juhariyah. Punya kakak bernama Encep dan adik  bernama Ending. Mereka bertiga belajar mengaji mulai dari mengenal huruf hijaiyah hingga lancar membaca qur'an dari abahnya. Di kampung mereka, banah M. Nur dikenal sebagai guru ngaji, anak-anak sekampung mengaji ke rumahnya. Lebih dari 30 orang anak biasa datang jelang magrib untuk belajar mengaji dan baru pulang setelah sholat isya.

            Setelah mahir membaca qur'an, abah M. Nur mengajari ilmu nahwu (amil dan jurumiyah) serta ilmu shorof (amsilatut tasyrif) yang semuanya menggunakan metoda hafalan. Biasa disebut hafal  "cangkem"  dan ternyata apa yag dipealajari pada saat SD, baru dipahami setelah SMA atau kuliah S1. Terkadang apa yang kita pelajari hari ini akan dirasakan manfaatnya di kemudian hari, sehingga teruslah bersemangat mempelajari apa saja karena tidak ada ilmu yang sia-sia.

Menjadi Santri Kalong di Ponpes Nur El Falah

                        Lulus dari MI Tunjung Teja, Damar melanjutkan di MTs Nur El Falah tempat abahnya bekerja. Di lembaga tersebut ini, ada pendidikan terpadu mulai dari MI hingga SMA/MA. Sehingga meskipun  Damar sekolah di MTs namun ia berinteraksi dengan murid MA dan SMA. Upacara pun demikian, ada giliran Murid MTs/SMP dan ada giliran murid MA/SMA. Manfaat yang kami rasakan meskipun kami lulusan MTs/SMP namun secara mental sudah seperti murid SMA, karena sering berinteraksi dengan senior murid MA/SMA.

Semua murid yang sekolah di YPI Nur El Falah disebut anak santri, meski pun sebagian tak tinggal di pondok. Ada beda sebutan, jika yang mondok full 24 jam disebut anak santri, kami yang pulang ke rumah disebut santri kalong. Bedanya, jika kalong pergi malam hari mencari makan, kalau kami pergi pagi pulang petang mencari ilmu sebagai bekal untuk  hidup di masa yang akan datang.

Mondok 6 Bulan di Ponpes Al-Hikmah Pandeglang

            Setelah lulus dari MTs, Damar melanjutkan ke MAN 1 Pandeglang, jaraknya dari rumah sekitar 30 KM, sehingga ia dicarikan ponpes untuk tempat menginap sekaligus ikut mengaji.  Ponpes Al Hikmah namanya, didirikan dan dididik oleh guru kami yang luar biasa KH.Ujang Rafiudin (almarhum). Masuk bergabung di Ponpes Al Hikmah tahun 1993 dan hanya bertahan 6 bulan saja, ada masalah di sekolah sehingga Damar pindah sekolah ke MAN 2 Serang.

            Seandainya tak ada masalah dengan salah satu guru di MAN 1 Pandeglang, mungkin Damar bisa 3 tahun mondok di Ponpes Al Hikmat. Damar merasa bahagia tinggal di Ponpes Al Hikmah , suasana kekeluargaan begitu terasa. Kami saling memberi dan menerima, saling menolong kesulitan yang dihadapi sesama santri sacara bersama.  Selain karena kekeluargaannya, yang membuat Damar senang mondok di Ponpes Al Hikmah karena Abah haji Ujang sangat baik padanya. Selalu menanyakan kabar dan kadang memintanya mijitin beliau selepas mengaji malam pukul 21.00 hingga abah tertidur.

            Kalau Damar sudah kelelahan dan mengantuk, ia pamit ke abah untuk istirahat, namun jika malam minggu, ia terus memijat abah haji Ujang hingga pukul 24.00 kadang hingga pukul 01.00 Wib, bagi Damar memijit abah adalah sebuah kehormatan dan kesempatan supaya dapat do'a dari guru yang sangat kami hormati dan kagumi. Sambil memijat, kadang abah berkisah tentang peristiwa atau perjalanannya, sehingga ada ilmu  yang  ia serap setiap mijitin abah haji.

            Tahun 2018 awal, aku dapat kabar dari WA grup alumni Ponpes Al Hikmat bahwa abah haji wafat sedangkan di sekolah tempat ia mengajar sedang ada perkerkemahan jumat sabtu atau perjusa. Damar ingin takziah melihat abah haji Ujang guru yang kami cintai untuk terakhir kalinya sebelum dikebumikan. Alhamdulillah ada Pak Lukman sahabat baiknya yang bawa mobil dan beliau pun ingin takziah juga, kami berangkat berdua pukul 22.00 setelah muris istirahat.

            Alumni Ponpes Al Hikmah dari angkatan pertma hingga akhir sudah penuhi lahan parkir, kami disambut para santri dan diantar ke rumah duka. Untung saja ada Umar teman seangkatan Damar yang menjadi ajudan almarhum abah Haji Ujang, langsung menyambut, menyalami dan memeluknya.  Damar dan Umar memang tak pernah ketemu sekitar 20 tahun yang lalu.

            Malam ini sungguh bagaikan mimpi, Kami melihat Abah haji Ujang sudah terbujur kaku, tinggal jasad tanpa nyawa, beliau wafat karena serangan jantung. Kami para santrinya mendoakan semoga beliau husnul khatimah.

            Damar sempat dapat kesempatam melihat wajah almarhum abah haji Ujang, ada keluarga abah yang membuka kain kafan penutup wajah almarhum,  keluraganya tersebut ingin melihat wajah almarhum untuk terakhir kalinya, karena Damar ada di sampingnya, otomatis dapat menyaksikan wajah almarhum yang tersenyum indah.

Mondok di Ponpes Al Bantani Ciputat Kota Serang

            Prinsip hidup Damar setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru, membuatnya selalu merasa nyaman dimana pun berada. Semacam motto anak Pramuka dengan lagunya " di sini senang, di sana senang, dimana-mana hatiku senang".

Ada murid istimewa bernama Tubagus Ahmad Muhammad Chaerul Fathullah yang biasa disapa Karrel. Banyak wali kelas mengeluh tentangnya karena jarang masuk sekolah, dalam sepekan bisa 2-3 hari tak masuknya. Dalam sebulan prosentase kehadirannya jarang di atas 60%, terkadang malah tidak masuk di saat ada ulangan harian. Untung saja saat PTS dan PAS masuk selama sepekan.

Damar ditakdirkan menjadi wali kelas Karrel  2 kali, di kelas 4 dan kelas 6. Alhamdulillah hingga lulus SD, keluhan terhadap Karrel tak terdengar lagi. Pendekatan kepada orang tua Karrel berjalan baik, saking dekatnya Damar selalu diundang jika ada acara pengajian bulanan, atau maulid nabi Muhammad dan malam takbiran idul fitri serta idul adha.

Jika malam jum'at, Damar kadang ikut pengajian pembacaan surat Yasin bersama para santri di kediaman orang tua Karrel yang belakangan diketahuinya, bahwa Papanya Karrel adalah  pimpinan Ponpes Al Bantani di perumahan Ciputat Indah Kota Serang

Damar sering menyimak "bahtsul masail"  membahas berbagai permasalahan. Damar meminta ijin kepada KH. Sangadiah dan Umi untuk menjadi santri kalong sebisanya di Ponpes Al Bantani, lumayan bisa dapat siraman ruhani, dapat tambahan teman/ relasi, serta tambah rejeki. Rupanya prinsip Damar  yang meyakini "semua tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru" menjadi do'a dan kenyataan.

Beberapa Ponpes Berkesan di Hati. 

            Dalam perjanan hidup Damar, Alhamdulillah puluhan Ponpes telah ia kunjungi, baik karena kenal dengan anaknya Pak Kiyai maupun karena Damar mengadakan acara HMI di Ponpes tersebut. Ponpes pertama yang berkesan tentu saja Ponpes Nur El Falah Kubang Petir -- Serang, karena ia menjadi Ponpes awal bagi Damar mengenal dunia pesantren.

Kedua Ponpes Al Hikmah Pandenglang saat Damar sekolah di MAN1 Pandeglang, keindahan hidup bersama para santri dan KH. Ujang Rafiudin masih terukir indah hingga har ini. Jika Damar datang ke Pondok dari pulang kampung, bawa nasi timbel, maka nasi timbel itu dibuka dan dimakan bersama, begitu pun saat temannya  ada yang pulang kampung dan tiba bawa nasi timbel, kami diajaknya makan bersama.

            Ketiga pondok yang yang berkesan di hati Damar adalah Ponpes Hidayatullah di Cilodong Depok. Tempat Damar ikut LK1 HMI tahun 1996. Santrinya sangat sopan dan rajin beribadah, sangat berdisiplin, dan kuat dalam tahajud. Pukul 03.30 sudah bangun dan tahajjud dengan sangat rapih. Luar biasanya santri Ponpes Hidayatullah adalah ruku dan sujudnya sangat lama. Dua rakaat sholat tahajjud bisa 15 menit. Damar pun belajar dari para santri Hidayatullah untuk bisa merutinkan tahajjud.

Keempat Ponpes Tahfid Qur'an Fajrul Karim, Damar menitipkan anaknya Rida di ponpes tersebut dengan sepenuh hati percaya kepada pimpinan Ponpes serta para gurunya. Alhamdulillah banyak perubahan sikap yang terjadi pada putrinya. Tadinya sangat santuy menjadi disiplin, tadinya pemarah menjadi sopan dan lebih sabar. Dan yang paling membuat Damar bangga dan bersyukur adalah karena Rida putrinya lulus dari Ponpes Fajrul karim setelah 3 tahun mondok, punya hapalan 18 Juz.

            Kelima dan seterusnya Ponpes yang berkesan dan bagus menurutnya adalah Ponpes Gontor, Ponpes Tebu Ireng, Laa Tansa, Darul Falah, dan lain sebagainya. Semoga dari narasi yang Damar sampaikan dalam kisah "Indahnya Menimba Ilmu di Pondok Pesantren", menjadi penyemangat bagi orang tua yang akan melanjutkan pendidikan anaknya di Ponpes, juga bagi calon santri yang akan mondok.

            Ada Puisi Arkostik yang aku buat tentang Pondok Pesantren :


Pernah di pondok pesantren selama 180 hari

Orang yang mondok di Ponpes disebut santri

Nama pimpinan Ponpes biasa disebut Kiyai

Dalam bimbingan pak Kiyai kami mengaji

Orang banyak bicarakan hal buruk tentang santri

Karena mereka menghakimi padahal tak mengalami

 

Pondok pesanten baginya punya kesan istimewa

Enak hidup bersama para santri riang gembira

Sangat banyak manfaat yang kini dirasakannya

Aku menjadi sedikit faham agama karena perannya

Nikmat mana lebih besar dari kefahaman pada agama?

Terngiang pesan pak Kiyai, kita harus berakhlak mulia

Rendah hati dan berguna bagi sesama jadikan hal utama

Engkau akan mulia dimana pun, kapan pun berada 

Nikmat hidup Engau raih akhirat juga dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun