Mohon tunggu...
Dahnil Firdaus
Dahnil Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum semua nya. Perkenalkan Saya Dahnil Firdaus, boleh di panggil Danil. Saya Mahasiswa UIN Suska Riau Pekanbaru Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia S1. Disini saya ingin mengasah skill saya seperti menulis puisi, menulis artikel/karya ilmiah dan lain sejenisnya. Mohon Bimbingannya :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketindihan Melihat Hantu? 5+ Gejala Dan Mengatasi Ketindihan Menurut Islam dan Medis

20 Mei 2024   15:09 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:43 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://m.nyambungterus.com/sedang/post/ketindihan-saat-tidur-sebenarnya-apa/

             Hai Sobat Literasi! Bagaimana tidur mu malam ini? Apakah Sobat Literasi pernah ketika tidur merasakan sensasi tidak dapat menggerakkan badan hingga tidak dapat berbicara bahkan pernah melihat sosok makhluk yang menyeramkan?

Jika Sobat Literasi pernah merasakan Hal tersebut, maka Sobat mengalami yang namanya "Ketindihan" saat tidur.

             Berdasarkan pengalaman Mimin sendiri, Mimin pernah mengalami ketindihan saat tidur. Pertanyaannya bagaimana suasana atau kondisi saat mengalami ketindihan? Nah, ketika tertidur dengan ruangan kamar yang gelap karena lampu kamar dimatikan, Mimin entah kenapa secara sadar meskipun badan masih posisi tidur, tidak bisa menggerakkan badan sama sekali, tidak bisa berbicara, di dekat telinga terdengar suara anak bayi yang menangis sehingga membuat pendengaran telinga bagian kanan dan kiri berdenging. Selama kedua telinga berdenging, Mimin melihat di depan pandangan seperti sesosol siluet makhluk halus yang menyeramkan. Jantung rasanya berdebar tidak karuan, panik hingga berkeringat dingin. Peristiwa ini terjadi kurang lebih berdurasi sampai 1 menit-2 menitan. Nahh, kalau Sobat Literasi bagaimana dengan pengalaman tidur ketindihan ini? Boleh dong menceritakan pengalamannya di kolom komentar!

KETINDIHAN DALAM ILMU MEDIS

             Berdasarkan research pencarian terkait pengalaman ketindihan ini, sangat banyak kesamaan tentang ketindihan berkaitan dengan hal-hal mistis dan makhluk halus. Pasti Sobat Literasi bertanya-tanya apakah ketindihan selalu berkaitan dengan makhluk halus dan hal mistis?

            Kenyataannya dalam dunia medis, ketindihan tidak ada kaitannya dengan hal mistis dan makhluk halus. Fenomena ketindihan ini disebut dengan "Sleep Paralysis"

            Menurut The American Sleep Disorder Association (1990), sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic).

            Kesimpulannya, Sleep Paralysis adalah kondisi fisik seseorang dalam keadaan tidur, kondisi otak masih di keadaan sadar. Namun, secara fisik tidak bisa menggerakkan badan seperti fisik terasa lumpuh total, tidak bisa menggerakkan mulut untuk berbicara ataupun mengeluarkan suara.

Pertanyaan selanjutnya, apa sih sebenarnya penyebab seseorang mengalami ketindihan?

             Studi terbitan jurnal Clinical Psychological Science menyebutkan bahwa sensasi kewalahan dan panik dari rentetan pengalaman sensoris tersebut cenderung membuat seseorang merasa makin tertekan, terlebih lagi ketika mereka sudah lebih dulu percaya bahwa fenomena sleep paralysis terjadi karena faktor supranatural.

             Dikutip dari website ALODOKTER, bahwasanya ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ketindihan, di antaranya:

a. Keluarga dengan riwayat ketindihan atau.

b. faktor keturunan.

c. Kurang tidur atau pola tidur tidak teratur.

d. Kram kaki pada malam hari.

e. Penyalahgunaan obat-obatan.

PENYEBAB KETINDIHAN

Jadi Sobat Literasi! Ada lima (5) faktor penyebab seseorang mengalami fenomena ketindihan, yaitu :

1. Orang Yang Mengalami Gangguan Psikologis

             Seseorang yang sedang mengalami gangguan psikologis bahkan depresi yang berat sering merasakan kejadian "rep-repan" atau ketindihan. Orang gangguan mental biasanya meredekan pikirannya dari beban-beban yang banyak dan berat dengan melampiaskannya kepada mabuk-mabukan atau minum alkohol.

2. Posisi Saat Tidur Salah

            Mayoritas orang yang mengalami fenomena ketindihan ini dikarenakan saat posisi tidur mereka sedang telentang atau berbaring. Sedangkan orang yang tidurnya dengan posisi benar seperti tengkurap atau miring jarang mengalami sleep paralysis.

3. Mengidap Penyakit Narkolepsi

             Belum ada obat untuk narkolepsi, gangguan tidur-bangun yang ditandai dengan episode tidur yang tidak disengaja dan keinginan untuk tidur siang yang tak tertahankan. Namun terkadang, narkolepsi bisa sembuh total, dan pengobatan dapat memperbaiki gejalanya. Orang yang memiliki gangguan tidur narkolepsi biasanya mengalami mimpi atau halusinasi. Penderita narkolepsi juga dilaporkan sering mengalami kesulitan saat berbicara atau bergerak seperti hal nya peristiwa ketindihan. Halusinasi selama ketindihan saat tidur terbagi dalam 3 kategori, yaitu:

a. Halusinasi penyusup, yang melibatkan persepsi orang berbahaya atau kehadiran di dalam ruangan.

b. Halusinasi tekanan dada, juga disebut halusinasi inkubus (incubus hallucination), yang dapat memicu perasaan lemas. Ini sering terjadi bersama dengan halusinasi penyusup.

c. Halusinasi motorik vestibular (V-M), yang dapat mencakup perasaan bergerak (seperti terbang) atau sensasi berada di luar tubuh.

4. Setelah fase NREM berakhir, proses tidur akan berganti ke fase REM

            Dalam kondisi tidur, tubuh masuk ke fase peralihan antara tidur NREM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement). Mengutip laman WebMD, pada fase NREM, seseorang akan tidur secara perlahan. Detak jantung yang melambat dan suhu tubuh yang menurun jadi pertanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk tidur nyenyak. Setelah fase NREM berakhir, proses tidur akan berganti ke fase REM. Di fase tidur REM inilah mimpi dapat terjadi dan otot-otot tubuh dinonaktifkan secara keseluruhan. Sleep paralysis terjadi jika Anda sadar sebelum fase tidur REM selesai. Saat itu terjadi, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun. Akibatnya, tubuh masih berada dalam keadaan antara sadar dan tidak, sehingga sulit digerakkan dan menimbulkan efek lain seperti sulit bernapas dan berbicara.

5. Penyebab Lainnya

a. Memiliki jadwal tidur yang tidak teratur, misalnya pada orang yang harus bekerja shift pagi dan malam bergantian

b. Memiliki anggota keluarga yang juga pernah mengalami kelumpuhan tidur.

c. Mengalami penyakit obstructive sleep apnea yang ditandai dengan sumbatan jalan napas saat tidur.

d. Konsumsi obat-obatan

Mengutip dari situs laman web halodoc.com Berikut berbagai gejala ketindihan yang perlu Sobat Literasi ketahui!:

1. Tidak mampu bergerak atau berbicara.

2. Sensasi tertekan di dada atau kesulitan bernapas selama episode sleep paralysis.

3. Mengalami pengalaman visual atau auditori yang tidak biasa, seperti melihat bayangan atau mendengar suara yang sebenarnya tidak ada.

4. Meskipun terasa menakutkan, episode sleep paralysis umumnya bersifat sementara dan berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.

5. Sensasi kesemutan atau getaran di tubuh.

6. Perasaan takut atau kecemasan yang intens.

7. Terjadi saat seseorang sedang memasuki atau keluar dari fase tidur Rapid Eye

8. Movement (REM). Fase ini merupakan saat di mana mimpi intens terjadi dan otot-otot mengalami relaksasi total.

9. Beberapa orang dapat mengalami sleep paralysis secara berulang, dengan episode yang sama.

10. Kejadian ini dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesejahteraan psikologis.

CARA MENGATASI KETINDIHAN

Hal yang dapat Sobat Literasi lakukan ketika dalam keadaan ketindihan :

1. Jangan Melawan

             Cara mengatasi ketindihan yang pertama adalah dengan cara jangan melawan. Ketika mengalami ketindihan, kita akan merasa ditahan dan tidak bisa bergerak. Apabila kita melawan, tekanan yang terjadi mungkin justru akan semakin besar. Melawan juga dapat meningkatkan rasa takut Sobat sehingga memicu pusat-pusat emosi otak dan memperkuat mimpi buruk yang Anda alami.

2. Rileks dan Ikuti Aliran

             Dibandingkan melawan, cobalah untuk rileks dan mengikuti aliran. Apabila Sobat merasakan ketindihan, coba untuk meyakinkan diri Sobat bahwa yang Sobat alami hanya sebuah sleep paralysis yang tidak berbahaya dan Sobat baik-baik saja. Umumnya seseorang merasa seperti ditekan ke bawah ketika ketindihan. Jika hal ini terjadi, cobalah untuk mendorong tubuh Sobat ke arah Sobat merasa ditekan. Cara ini biasanya akan membuat Sobat terlepas dari tekanan atau dapat membuat Sobat terbangun.

3. Fokus untuk Bernapas

             Cara mengatasi ketindihan selanjutnya adalah dengan mengatur napas. Ketika Sobat dapat mengendalikan napas, Anda dapat mengendalikan rasa takut. Napas yang terkontrol juga dapat mengurangi sakit dada yang umumnya dirasakan ketika terkena ketindihan. Tarik napas yang panjang dan dalam dengan kecepatan normal, kemudian hembuskan dengan perlahan. Lakukan hingga Sobat dapat tenang dalam tidur atau terbangun tanpa merasa tertekan.

4. Ingat Hal yang Menyenangkan

             Ketika mengalami ketindihan, tetap tenang dan cobalah untuk berpikir positif. Umumnya ketindihan dibarengi dengan mimpi buruk, cobalah untuk tidak terbawa dengan mimpi tersebut. Tetap rileks dan pikirkan hal-hal yang membuat Sobat senang seperti orang-orang yang Sobat sayangi atau pemandangan yang indah. Sobat juga dapat mencoba menyanyikan lagu ceria yang Sobat sukai dan dapat membuat mood Sobat menjadi lebih baik.

5. Goyangkan Kaki

             Cara mengatasi ketindihan saat tidur selanjutnya adalah dengan cara menggoyangkan kaki. Cara ini cukup ampuh dan sudah dibuktikan oleh banyak orang. Umumnya rasa lumpuh sangat terasa di bagian perut, dada, dan tenggorokan. Coba untuk fokus menggerakkan kaki Sobat hingga kelumpuhan mulai berkurang dan hilang sama sekali. Gerakan pada kaki akan memberikan sinyal pada otak agar tubuh Sobat terjaga.

6. Kepalkan Tangan

             Sama halnya seperti menggerakkan kaki, gerakan kepalan tangan juga bertujuan untuk memberikan sinyal kepada otak. Sobat dapat memilih Antara menggerakkan tangan atau kaki yang paling mudah untuk dilakukan dan dapat membantu Sobat terjaga. Jika sulit untuk mengepalkan tangan, Sobat dapat mencoba untuk menggerakkan jari tangan atau jari kaki Sobat dengan perlahan.

7. Batuk

             Batuk juga dapat menjadi salah satu cara mengatasi ketindihan yang dapat Sobat coba. Sama halnya seperti bernapas, batuk merupakan aktivitas yang diatur secara sadar, sehingga dapat membantu Sobat untuk terjaga.

8. Menggerakkan Bibir dan Wajah

             Cara mengatasi ketindihan saat tidur selanjutnya adalah dengan menggerakkan bibir dan melakukan senam wajah. Sama seperti bagian tangan dan kaki, bagian wajah biasanya tidak ikut lumpuh ketika Sobat mengalami ketindihan. Menggerakkan bibir dan wajah juga dapat memberikan sinyal pada otak sehingga tubuh Sobat dapat terjaga.

9. Mengerutkan Wajah

             Selain menggerakkan bibir dan melakukan senam wajah, cara mengatasi ketindihan yang dianggap ampuh selanjutnya adalah dengan mengerutkan wajah. Ketika ketindihan terjadi, coba ekspresikan wajah Sobat seperti sedang mencium sesuatu yang buruk. Lakukan sebanyak dua hingga tiga kali berturut-turut dan rasakan ketindihan yang Sobat alami segera hilang

KETINDIHAN MENURUT AJARAN ISLAM

             Robiatul Adawiyah dalam tulisannya yang berjudul Perspektif Imam Al-Ghazali dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, menjelaskan ketindihan dari sudut pandang sang imam saat mengalami mimpi buruk.

             Menurut Imam Al-Ghazali, seseorang bisa mengalami ketakutan dan rasa sakit dalam mimpi layaknya di dunia nyata. Mimpi ini berkaitan dengan keadaan hati seorang muslim saat menjalani kehidupan duniawi.

              Hati yang terperdaya berbagai hal duniawi mengakibatkan kondisinya tidak tenang, hingga terbawa mimpi. Ketika tidur, mimpi buruk hingga sleep paralysis menjadi siksaan yang mengakibatkan tidur tidak nyenyak. Dampaknya adalah istirahat yang tidak maksimal dan produktivitas terganggu.

             Ketindihan saat tidur memang bukan kejadian mistis. Namun seperti dijelaskan dalam tulisan berjudul Fenomena Ketindihan Perspektif Medis dan Agama Islam yang ditulis oleh Azka Diana, ketindihan dapat menjadi bentuk gangguan setan bagi manusia.

 

Artinya: Ia (iblis) berkata, "Disebabkan karena Engkau telah menyesatkan saya, aku benar-benar akan duduk (menghadapi) mereka di jalan Engkau yang lebar lagi lurus. Kemudian, aku pasti akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (QS Al-Araf: 16-17).

DOA MENGHINDARI KETINDIHAN SAAT TIDUR

              Ketindihan dapat dihindari dengan tubuh dan pikiran yang tenang. Ketenangan ini dapat diciptakan dengan melangitkan doa kepada Allah SWT. Berikut doa agar tidak ketindihan yang dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-Hari karya DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA. dan Saiful Hadi El-Sutha.

 

Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan-Nya, siksa-Nya, kejahatan hamba-Nya, dan dari tipu daya syaitan, dan jangan sampai mereka hadir kepadaku." (HR. At-Tirmidzi, Al-Haitsami, Al-Baihaqi)

ANJURAN AMALAN SUNNAH AGAR TERHINDAR DARI KETINDIHAN

             Meski ketindihan merupakan kondisi alami, umat Muslim tetap dianjurkan untuk berupaya agar terhindar dari gangguan jin dan setan. Caranya dengan melakukan amalan sebelum tidur berikut yang dirangkum dari buku Baiti Jannati Keluarga Yang Diberkahi Allah oleh Malik al-Mughis.

1. Berwudhu

             Rasulullah SAW bersabda, "Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan, maka hendaklah berwudu terlebih dahulu sebagaimana wudumu sebelum salat." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Miring ke kanan

              Rasulullah SAW berbantal dengan tangan kanan dan berbaring di atas rusuknya saat tidur. "Berbaringlah di atas rusuk kananmu." (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Membaca Alquran

             Surat yang dianjurkan untuk dibaca adalah Al-Fatihah, Al-Baqarah (ayat 265-286), Al-Ikhlas (3x), Al-Falaq (3x), dan An-Naas (3x). Setelah selesai, tiup kedua telapak tangan kemudian mengusapkannya ke seluruh anggota tubuh.

4. Mengibaskan tempat tidur

             Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang dari kalian hendak tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain itu sambil mengucapkan 'bismillah', karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeningalnya tadi." (HR. Bukhari).

Nahh bagaimana sekarang Sobat Literasi?? Sudah tidak merasa khawatir lagi kan ketika dalam keadaan ketindihan dan sudah banyak sekali ilmu yang telah di cantumkan. Silahkan Sobat Literasi! Menceritakan pengalaman Sobat selama mengalami fenomena ketindihan ini. Jangan lupa saling berbagi ilmu dan pengalaman yaa Sob!

Sampai jumpa di artikel menarik selanjutnya Sobat Literasi!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun