6. Kepalkan Tangan
       Sama halnya seperti menggerakkan kaki, gerakan kepalan tangan juga bertujuan untuk memberikan sinyal kepada otak. Sobat dapat memilih Antara menggerakkan tangan atau kaki yang paling mudah untuk dilakukan dan dapat membantu Sobat terjaga. Jika sulit untuk mengepalkan tangan, Sobat dapat mencoba untuk menggerakkan jari tangan atau jari kaki Sobat dengan perlahan.
7. Batuk
       Batuk juga dapat menjadi salah satu cara mengatasi ketindihan yang dapat Sobat coba. Sama halnya seperti bernapas, batuk merupakan aktivitas yang diatur secara sadar, sehingga dapat membantu Sobat untuk terjaga.
8. Menggerakkan Bibir dan Wajah
       Cara mengatasi ketindihan saat tidur selanjutnya adalah dengan menggerakkan bibir dan melakukan senam wajah. Sama seperti bagian tangan dan kaki, bagian wajah biasanya tidak ikut lumpuh ketika Sobat mengalami ketindihan. Menggerakkan bibir dan wajah juga dapat memberikan sinyal pada otak sehingga tubuh Sobat dapat terjaga.
9. Mengerutkan Wajah
       Selain menggerakkan bibir dan melakukan senam wajah, cara mengatasi ketindihan yang dianggap ampuh selanjutnya adalah dengan mengerutkan wajah. Ketika ketindihan terjadi, coba ekspresikan wajah Sobat seperti sedang mencium sesuatu yang buruk. Lakukan sebanyak dua hingga tiga kali berturut-turut dan rasakan ketindihan yang Sobat alami segera hilang
KETINDIHAN MENURUT AJARAN ISLAM
       Robiatul Adawiyah dalam tulisannya yang berjudul Perspektif Imam Al-Ghazali dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, menjelaskan ketindihan dari sudut pandang sang imam saat mengalami mimpi buruk.
       Menurut Imam Al-Ghazali, seseorang bisa mengalami ketakutan dan rasa sakit dalam mimpi layaknya di dunia nyata. Mimpi ini berkaitan dengan keadaan hati seorang muslim saat menjalani kehidupan duniawi.
       Hati yang terperdaya berbagai hal duniawi mengakibatkan kondisinya tidak tenang, hingga terbawa mimpi. Ketika tidur, mimpi buruk hingga sleep paralysis menjadi siksaan yang mengakibatkan tidur tidak nyenyak. Dampaknya adalah istirahat yang tidak maksimal dan produktivitas terganggu.