"Justru deskripsi yang ibu Mira paparkan dengan rasional saya justifikasi menu saya yaitu ayam bakar"
"Jadinya mbanya pesen ayam bakar?"
"Dengan ambivalensi memesan ayam goreng"
"Di sini adanya ayam goreng pake lalap"
Sejurus kemudian ibu Mira menyajikan masakannya untuk dihidangkan pada Yeyen. "Kelihatannya ayam goreng ini cum laude", kata Yeyen. Dengan gerak cepat tangannya merobek ayam sambil kepanasan dan mencocol pada sambel yang tersedia.Â
"Sendirian aja mba?", tanya ibu Mira.Â
"Saya menolak depedensi dan mendukung independensi serta menganjurkan interdependensi", sahut Yeyen.Â
Dirinya makan begitu lahap tidak lupa meneguk es teh yang segar. Dahaga terlepas lapar pun kabur itulah sihir dari ibu Mira pada siang hari.Â
"Saya mau bayar tagihan yang ada"
"Semuanya 20 ribu mba"
"Hah? ini pasti kena pph ppn yang nantinya dikelola untuk fasilitas publik termasuk BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan dan harga makanan ini sudah terkena inflasi karena naiknya suku bunga yang membuat naik harga - harga komoditas di pasar", Yeyen memberikan uang berwarna hijau dengan bertulisan 20 ribu pada ibu Mira.Â