Kesimpulan
Melalui tulisan ini, kita dapat mengetahui bahwa diskriminasi di dalam pasar tenaga kerja memang diperlukan untuk beberapa kasus. Diskriminasi tersebut diperlukan untuk pekerjaan -- pekerjaan yang memiliki paparan publik tinggi dan yang berhubungan dengan segmen bawah secara langsung.
Namun, diskriminasi tersebut menjadi kurang tepat apabila terjadi di jenis pekerjaan yang memiliki paparan publik rendah. Hal tersebut akan menyebabkan produktivitas pekerjaan dengan paparan publik rendah menjadi kurang optimal, sehingga akan mengurangi potensi di dalam pertumbuhan ekonomi
Oleh karena itu, saya sebagai penulis menyarankan bahwa tidak ada salahnya kita tetap menjaga penampilan. Menjaga penampilan memang hal yang penting apabila kita ingin mencari pekerjaan. Menjaga penampilan tidak harus dengan menjadi tampan maupun rapi, namun kita dapat menjaga penampilan dengan bersih, rapi, dan wangi.Â
Referensi
Acemoglu, D. (2009). The Solow Growth Model. Princeton: Princeton University Press.
Canarella, G., & Pollard, S. K. (2011). The Augmented SOLOW Model And The OECD Sample. International Business & Economics Research Journal (IBER), 2(7). https://doi.org/10.19030/iber.v2i7.3824
Feingold, A. (1992). Good-looking people are not what we think. Psychological Bulletin, 111(2), 304--341. https://doi.org/10.1037/0033-2909.111.2.304
Fidrmuc, J., & Paphawasit, B. (2018). Beautiful Minds: Physical Attractiveness and Research Productivity in Economics *. Retrieved from http://www.fidrmuc.net/.
French, M. T. (2002). Physical appearance and earnings: further evidence. Applied Economics, 34(5), 569--572. https://doi.org/10.1080/00036840010027568
Kraft, P. (2012). THE ROLE OF BEAUTY IN THE LABOR MARKET. CHARLES UNIVERSITY PRAGUE.