Mohon tunggu...
Daffa Naufal Abdillah
Daffa Naufal Abdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan komputer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENGARUH SERANGAN SIBER TERHADAP KEMAJUAN BANGSA

3 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 3 Juni 2024   12:15 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Dampak Keamanan Nasional:

  • Pencurian Data Rahasia: Data rahasia negara dan militer sering menjadi target serangan siber, mengancam keamanan nasional.
  • Gangguan Sistem Kritis: Sistem kritis seperti jaringan listrik dan transportasi mengalami gangguan yang berpotensi menyebabkan kerusakan besar dan mengancam keselamatan publik.

3. Dampak Sosial:

  • Penyebaran Hoaks dan Propaganda: Serangan siber sering kali disertai dengan penyebaran hoaks dan propaganda yang dapat memicu perpecahan dan konflik sosial.
  • Keresahan Sosial: Ketidakpastian dan ketakutan di kalangan masyarakat meningkat akibat berita palsu dan ancaman yang disebarkan melalui serangan siber.

4. Tingkat Pengetahuan dan Kesadaran Generasi Z:

  • Pemahaman Tentang Serangan Siber: Generasi Z menunjukkan pemahaman yang terbatas tentang jenis-jenis serangan siber dan cara kerjanya.
  • Kesadaran Tentang Risiko: Kesadaran mereka tentang risiko dan dampak serangan siber masih rendah, yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap serangan ini.
  • Kebiasaan Penggunaan Internet: Generasi Z cenderung menggunakan internet tanpa mempertimbangkan risiko keamanan, yang meningkatkan kemungkinan menjadi korban serangan siber.

5. Faktor-faktor Kerentanan Generasi Z:

  • Kurangnya Edukasi: Kurangnya edukasi tentang keamanan siber di sekolah dan lingkungan keluarga membuat Generasi Z rentan terhadap serangan siber.
  • Rasa Ingin Tahu Tinggi: Tingginya rasa ingin tahu dan kecenderungan untuk mencoba hal baru tanpa mempertimbangkan risiko meningkatkan kerentanan mereka.
  • Kurangnya Pengalaman: Kurangnya pengalaman dalam menggunakan internet secara aman dan bertanggung jawab juga menjadi faktor signifikan.

6. Rekomendasi:

  • Edukasi Keamanan Siber: Meningkatkan edukasi tentang keamanan siber di sekolah dan lingkungan keluarga.
  • Program Edukasi Menarik: Mengembangkan program edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh Generasi Z.
  • Peran Orang Tua dan Komunitas: Meningkatkan peran orang tua dan komunitas dalam mendidik Generasi Z tentang keamanan siber.
  • Teknologi Keamanan Mudah Digunakan: Mendorong pengembangan teknologi keamanan siber yang mudah digunakan dan terjangkau bagi Generasi Z.
  • Kerjasama Antar Pihak: Meningkatkan kerjasama antar pihak terkait untuk membangun ekosistem internet yang aman dan bertanggung jawab bagi Generasi Z.

Implikasi Temuan

Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi edukasi keamanan siber dalam kurikulum pendidikan dan perlunya peran aktif semua pihak, termasuk orang tua, guru, dan pemerintah, dalam mendukung keamanan digital. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya investasi lebih besar pada fasilitas keamanan siber dan pelatihan intensif bagi guru tentang cara menggunakan teknologi secara aman dalam proses belajar mengajar. Selain itu, perlu adanya penguatan kerjasama antara sekolah, komunitas, dan pemerintah untuk mendorong penerapan kebijakan keamanan siber guna melindungi Generasi Z dan mendukung kemajuan bangsa secara keseluruhan.

 

Pembahasan

Serangan siber berpotensi besar menimbulkan kerusakan pada perekonomian suatu negara. Ketika infrastruktur digital yang menjadi tulang punggung ekonomi digital diserang, dampaknya akan dirasakan lintas sektor. Misalnya, serangan ransomware yang menyandera data penting perusahaan dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, baik melalui pembayaran uang tebusan maupun hilangnya produktivitas. Lebih lanjut, serangan yang berhasil menembus sistem perbankan atau pasar saham dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi investor dan menurunkan  kepercayaan terhadap stabilitas perekonomian. Dalam jangka panjang, persepsi negatif terhadap keamanan digital dapat mengurangi investasi asing dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang sering terjadi serangan siber. Di era informasi, serangan siber yang menyebarkan berita palsu dan propaganda dapat berdampak luas pada masyarakat. Penyebaran informasi palsu atau menyesatkan dapat menimbulkan kepanikan sosial, ketidakpercayaan,  bahkan konflik antar kelompok. Misalnya, berita palsu yang tersebar luas di media sosial dapat menimbulkan keresahan sosial dan memicu kekerasan. Dalam jangka panjang, fenomena ini dapat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan proses demokrasi, yang pada gilirannya melemahkan kohesi sosial dan stabilitas politik.

Serangan siber selama pandemi dapat dibagi menjadi tiga kategori:  penipuan dan phishing, malware, dan penolakan layanan terdistribusi (DDoS). Contoh spesifik serangan siber pada masa pandemi. Pada bulan Maret 2020, Rumah Sakit Universitas Brno, salah satu laboratorium pengujian virus corona di  Republik Ceko, mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware dan harus mematikan seluruh jaringan TI-nya[1].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun