Sebagai pengikut kajian-kajian Ustaz Hanan Attaki, jujur, saya menyayangkan terjadinya kasus ini---apalagi yang menyerukannya adalah seorang tokoh ulama dan berpendidikan tinggi, saya yakin.
Kok bisa sekelas ulama yang paham agama dan intelek termakan oleh hoaks, ya?
Saya jadi paham. Hoaks bukanlah sesuatu yang bisa diberantas dalam 10 atau 20 tahun ke depan. Hoaks sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia yang memang gemar menerima informasi tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu. Hoaks juga tidak mengenal usia, pendidikan, atau jabatan. Khususnya dalam kasus ini, bisa terlihat bahwa orang yang dianggap paling paham agama dan berpendidikan tinggi pun mudah termakan hoaks.
Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapa pun. Tulisan ini murni adalah keresahan hati, melihat ustaz yang saya cintai diperlakukan sedemikian rupa, Mungkin ini adalah salah satu bentuk fanatisme terhadap seorang ulama. Toh kalau kita merasa baik-baik saja ustaz atau ulama kita diperlakukan tidak adil dan kita diam saja, bukankah itu adalah salah satu ciri akhir zaman?
Wallahualam bishawab.
Teruntuk Ustaz Hanan Attaki, sabar. Hoaks memang sudah jadi budaya masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H