Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu.

Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa KAA Kedua Tidak Pernah Terlaksana? Jejak Diplomasi Sukarno yang Terlupakan

22 November 2024   19:00 Diperbarui: 22 November 2024   19:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi di Indonesia juga turut mempengaruhi pelaksanaan KAA Kedua. Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang menggulingkan Presiden Sukarno menandai perubahan besar dalam politik domestik Indonesia, dengan Soeharto mengambil alih kekuasaan. Kondisi politik yang tidak stabil ini, bersama dengan ketidakpastian internasional, membuat Indonesia kehilangan minat untuk melanjutkan KAA Kedua.

Pada akhirnya, KAA Kedua benar-benar tidak pernah diselenggarakan. Tahun 1965 menjadi tahun penutup bagi upaya konferensi ini, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kudeta di Aljazair, perubahan politik di Indonesia, dan krisis figur pemimpin di kawasan Asia-Afrika. Dengan demikian, solidaritas Asia-Afrika yang diharapkan dari KAA Kedua tidak dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun