Mohon tunggu...
Daffa Elang Hendra Al banna
Daffa Elang Hendra Al banna Mohon Tunggu... Lainnya - Laki-laki Umur 19 UNJ

Umur 19 Mahasiswa UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Industri dalam Memilih antara Ekonomi dan Kesehatan

29 Juni 2021   22:22 Diperbarui: 29 Juni 2021   22:54 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jika pandemi Covid-19 mengakibatkan banyaknya PHK atau penurunan omzet di kalangan pengusaha? Apakah tidak ada cara bagi mereka untuk menemukan solusi di masa depan? Tentu saja ada; Pada 11 April 2020, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan mencanangkan Program Kartu Prakerja. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pemfokusan Kembali Kegiatan, Realokasi Anggaran, dan Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 menjadi dasar penerapan Kartu Prakerja 2020 (Covid-19). -19). Target program Kartu Pra Kerja telah bergeser, dengan penekanan tidak hanya pada pencari kerja muda, tetapi juga korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Keunggulan Kartu Prakerja adalah memberikan kursus atau pelatihan bagi pesertanya, dengan biaya pelatihan ditanggung oleh pemerintah. Peserta diharapkan dapat meningkatkan keterampilannya dengan pelatihan dari Kartu Prakerja. 

Untuk pekerja sektor informal, selain pelatihan, bank akan menawarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada peserta yang menyelesaikan pelatihan. Diharapkan insentif yang diperoleh peserta Kartu Prakerja dapat dipadukan dengan fasilitas KUR agar kewirausahaan lebih mudah dijangkau oleh peserta. Peserta program Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif dan bantuan pelatihan sebesar Rp 3.550.000. 

Secara rinci, biaya bantuan pelatihan sebesar Rp. 1 juta, dengan insentif Rp. 600.000 per bulan selama empat bulan untuk menyelesaikan pelatihan dan Rp. 150.000 untuk survei pekerjaan. Seorang peserta dalam program hanya dapat mengambil bagian di dalamnya sekali. Setelah peserta menyelesaikan setidaknya satu pelatihan, insentif akan dibayarkan.

Daftar Pustaka

Pratama, Arie. 2021. Peningkatan Ekonomi Masyarakat menuju Era Society 5.0 Ditengah Pandemi Covid-19. Jakarta : Penerbit Insania.

Miftahul, Selfie. 2020. "Dilema Industri Beroperasi saat COVID: Pilih Ekonomi atau Kesehatan", https://tirto.id/dilema-industri-beroperasi-saat-covid-pilih-ekonomi-atau-kesehatan-fP8G, diakses pada tanggal 29 Juni 2021 pukul 10.08.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun