Mohon tunggu...
Daffa Binapraja
Daffa Binapraja Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir pada 25 Februari 2000, Jakarta Utara

Seorang pemuda yang menyukai fiksi ilmiah, Alternate History, dan sejarah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen | Impian Robotika Ari

5 September 2019   08:22 Diperbarui: 13 September 2019   11:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Tuan Ari, kudengar dari Bapakmu, Tuan mau ikut Kompetisi Sains dan Robotika Indonesia, bukan?" Tanya Ani, "Ya," Kujawab singkat, "Tapi, aku sudah tak berminat lagi. Cetak biruku saja sudah dihancurkan 'teman'. Lalu, mengapa aku harus lanjut? Pada akhirnya, lingkungan sekolah tak mau berbicara denganku karena sering terfokus pada cara belajar dan memenangkan kompetisi itu. Buat apa melanjutkannya jika tak ada yang mendukungku?"

"Tuan Ari, aku tahu Ibumu telah lama meninggal-"

"Ani, dengan hormat, bisakah kita tak membicarakan Ibuku dan panggil aku 'Ari'?"

"Aku paham, Ari. Tetapi, kau masih ingat impianmu, 'kan?"

"Ani. Tak ada gunanya pula kau terus mencoba sesuatu yang selalu berujung kegagalan. Lagipula, mengapa kau memintaku mengingat impianku? Aku agak bingung,"

"Ya ampun," Ani tersenyum, "Maksudku, kau mengikuti lomba itu untuk membahagiakan Orangtuamu, terutama..." Ani sempat menjentikkan jarinya, "Aha! Bagaimana kalau kita buat robotnya bersama? Sebentar lagi, Kompetisinya dimulai dan kita berbagi tugas. Kau bisa membuat cetak birunya, aku buatkan robotnya. Bagaimana?"

"Aku tahu kau tak hanya ingin membahagiakan Orangtuamu, karena dengan memenangkan kompetisi itu, kita bisa membangun perusahaan produksi robot impianmu dengan hadiah lomba senilai 20 juta Rupiah untuk pemenang pertama. Ayo, kita gapai impian itu bersama, kau tak sendiri sekarang karena ada Bapak dan Aku, Ani,"

Ini.....Inilah hal yang kutunggu seumur hidupku, di mana sebelumnya aku harus berjuang sendirian dalam membangun impian memiliki perusahaan yang dapat membantu orang lain.

"Bapak sudah tahu dan melihat usahamu selama ini, dan aku merasa senang mendengarnya," Ani menatapku lagi setelah sebelumnya melihat ke bawah, "Aku yakin, jika kita bekerja sama bagai kumpulan mekanisme dalam sebuah robot, kita bisa menggapai impian kita bersama. Kau memimpikan perusahaan robot, aku memimpikan kebahagian Tuan,"

Setelah Ani selesai berbicara, Bapakku datang dan bertanya padaku, "Bagaimana perasaanmu sekarang, Nak Ari?" Bapakku bertanya demikian seakan itu adalah pertanyaan retoris.

"Bahagia dan kembali bersemangat, Pak!" Bapak dan Ani ikut tersenyum, "Bapak sebenarnya sudah tahu kau bekerja keras di dalam kamarmu setiap tengah malam dalam merancang dan membuat robot. Jadi, Bapak membuatkan Ani sebagai temanmu di dalam rumah dan asistenmu dalam pekerjaanmu, Nak,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun