Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gambaran Ironi Pendidikan Modern Melalui SpongeBob SquarePants

9 Juni 2024   06:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekaligus menjadi tamparan apabila sistem sebuah lembaga pendidikan hanya berfokus pada penilaian formalitas murid pengajar, justru kecurangan dalam ujian tidak dapat terhindarkan.

No Free Rides

Mrs Puff selalu tertekan dengan sifat pantang menyerahnya Spongebob, maka secara spontan dia memberikan ujian pengulangan (semacam remidi) dan langsung memberinya surat ijin.

Namun setelah sadar akan menjadi bumerang baginya, Mrs Puff harus kembali mendekam di penjara setelah diketahui mencuri sebuah mobil yang merupakan hadiah kelulusan dari orang tua Spongebob.

Hal ini menjadi gambaran kadang-kadang guru secara tidak konsisten memberikan nilai atau meluluskan murid yang sebenarnya belum siap menghadapi dunia luar sekolah atau didasari pada rasa frustasi.

The Bully

Seperti dalam judulnya yang menceritakan Spongebob semakin frustasi dengan kehadiran murid baru bernama Flats the Flounder yang secara terang-terangan ingin memukulnya.

Cukup jelas apabila berkaca pada ketidakmampuan lembaga pendidikan mencegah aksi bullying antar murid pengajarnya, terutama guru yang seharusnya menjadi pendamping justru lepas tangan termasuk Mrs Puff yang menganggap tersebut hanya bercanda.

Ironisnya kasus bullying terkait semacam gunung es baik di negara berkembang bahkan negara maju pun tidak luput dengan dampak besar yang tidak diinginkan.

Salah satunya meningkatnya angka penembakan sekolah di Amerika dikarenakan tersangka merupakan korban yang ingin melampiaskan hasratnya.

Contoh lainnya, meningkatnya angka bunuh diri di Korea Selatan salah satu penyebabnya kasus bullying baik di lembaga pendidikan maupun lingkungan kerja sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun